Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan MPR Sebut Australia Komitmen Bantu Indonesia Tangani Wabah PMK

Kompas.com - 28/06/2022, 19:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan, pemerintah Australia berkomitmen untuk membantu Indonesia menangani wabah penyakit kuku dan mulut (PMK).

Hal itu diketahui usai Muzani menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2022).

"Hubungan sejarah Indonesia dan Australia sangat erat. Tadi sudah disampaikan bahwa pemerintah Australia sudah berkomitmen untuk bisa membantu Indonesia dalam penanganan wabah PMK," kata Muzani dalam keterangannya, Selasa.

Muzani melanjutkan, kemungkinan bulan depan Menteri Pertanian Australia akan datang untuk membicarakan persoalan teknis.

 Baca juga: Jelang Idul Adha, Penjualan Kambing di Kota Batu Tak Terpengaruh Wabah PMK

Selain itu, ada kemungkinan Menteri Pertanian Australia akan berkunjung ke Lampung untuk kerjasama dalam bidang kesehatan hewan dan manusia.

Muzani menyampaikan terima kasih atas niat baik Australia untuk terus menjalin hubungan baik dan kerja sama dengan Indonesia.

Pada pertemuan itu, sebelumnya Muzani meminta bantuan pemerintah Australia dalam rangka penanganan wabah PMK di Indonesia.

Sebab, pemerintah Australia dinilai memiliki kemapuan teknis serta teknologi dalam rangka penanganan wabah tersebut.

"Itu sebabnya kami berharap meskipun wabah ini sudah kami lewati (alami) sejak tahun 90-an, tapi kemudian kami terkaget wabah ini kembali melanda para hewan ternak kita," ujar Muzani.

 Baca juga: Sapi Terjangkit PMK di Tangerang Akan Dipotong Paksa jika Kondisinya seperti Ini...

"Dan terus terang ini sangat merugikan para peternak kami yang jumlahnya cukup banyak di berbagai macam daerah. Kami berharap pemerintah Australia bisa membantu permasalahan ini," imbuh Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra itu.

Merespons pernyataan Muzani, Penny Williams mengatakan, pemerintah Australia berkomitmen untuk membantu penanganan wabah PMK.

Tak hanya itu, komitmen kerja sama ini juga berfokus pada kesehatan hewan kedua belah negara.

"Memang ada kerja sama program kesehatan antara Australia dan Indonesia. Dan pemerintah Australia sudah akan membantu Indonesia dalam penanganan (wabah PMK) ini, berupa bantuan teknis dan vaksin," ujar Penny.

 Baca juga: Ada Lebih dari 280.000 Kasus PMK, Ini Daerah dengan Kasus Tertinggi

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk menerapkan lockdown di tingkat kecamatan sebagai upaya penanganan wabah penyakit mulut dan kuku.

"Bagi provinsi yang kecamatannya ternyata sudah terinfeksi lebih dari 50 persen ini tidak boleh ada pergerakan hewan dari satu titik ke titik lain, jadi semuanya di-lockdown," kata Suharyanto dalam rapat koordinasi penanganan wabah PMK melalui kanal YouTube Pusdalops BNPB, Jumat (24/6/2022).

Suharyanto meminta TNI dan Polri untuk memastikan tidak ada pergerakan hewan ternak dari satu titik ke titik lain di daerah berstatus merah.

Ia juga meminta pemerintah daerah untuk memberikan edukasi terkait wabah PMK kepada masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com