Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Gerindra Singgung Pemimpin Lupa Partai, Ketua Harian: Tidak Perlu Dibesar-besarkan

Kompas.com - 27/06/2022, 13:50 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta pernyataan Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani soal pemimpin yang lupa akan partai politik yang membesarkannya, tidak perlu dibesar-besarkan.

Menurut Dasco, pernyataan Muzani itu hendaknya menjadi acuan berpolitik bagi semua pihak.

"Saya pikir itu tidak perlu dibesar-besarkan, itu tetap menjadi acuan berpolitik yang santun dan bijak bagi kita semua," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/6/2022).

Dasco pun tidak menjawab saat ditanya soal siapa sosok pemimpin yang disinggung Muzani.

Ia mengatakan, pernyataan Muzani itu bersifat umum dalam menyikapi dinamika politik di Tanah Air.

"Saya pikir yang dinyatakan Pak Muzani itu kan secara umum, perumpamaan-perumpamaan yang ada dalam menyikapi dinamika politik di Indonesia," ujar Dasco.

Baca juga: Singgung Adab Politik, Sekjen Gerindra Sebut Ada Pemimpin Lupa Partai yang Membesarkannya

Sebelumnya, Muzani menyebutkan, saat ini adab politik dari seorang pemimpin cenderung mulai menghilang karena jarang sekali para pemimpin menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang telah membesarkannya.

Apalagi, lanjut dia, pemimpin itu juga lupa menyampaikan terima kasih kepada partai yang telah mengharumkan namanya.

"Orang yang dibesarkan partai justru bersaing dengan partai yang membesarkannya, bersaing demi jabatan-jabatan. Adab politik kita telah dijauhi oleh pelaku politik kita," kata Muzani dalam keterangannya, Minggu (26/6/2022).

Wakil Ketua MPR itu berpandangan, tradisi politik seperti ini tidak menunjukkan suatu adab dan akhklak yang baik. Namun, hal tersebut dinilai sebagai sesuatu yang nyata.

Oleh karenanya, Muzani menyarankan pemimpin harus kembali kepada adab untuk saling menghormati dan menghargai.

Baca juga: Pengamat Sebut Kekuatan Internal PKB Tak Sesolid Saat 2019, Jadi Alasan Gerindra Tidak Ingin Grusa-grusu Nyatakan Koalisi

"Hormat menghormati dan saling menghargai adalah sesuatu hal yang telah diajarkan puluhan bahkan ratusan tahun dalam tradisi kita. Tapi akhlak atau adab berterimakasih untuk tahu siapa yang memberi jasa saat ini sudah mulai hilang," imbuh Muzani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com