Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Menilai Figur Capres Terbaik Bisa Diusung Siapa Saja

Kompas.com - 24/06/2022, 21:54 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai siapa pun figur calon presiden (capres) terbaik, bisa diusung oleh partai mana pun.

Oleh karena itu, ia menegaskan, pentingnya parpol untuk memperjuangkan kepentingan bangsa di atas kepentingan sendiri.

“Memang dalam pandangan, pikiran Nasdem, kalau kita memilih calon pemimpin bangsa dia bebas terikat dari batasan, katakanlah (calon itu) miliknya partai, itu pemahaman kita,” ungkap Surya dalam program Satu Meja The Forum Kompas TV, Kamis (23/6/2022).

Hal itu, imbuh dia, yang kemudian menjadi alasan Nasdem untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai salah satu dari tiga bakal capres pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Nasdem pekan lalu.

Baca juga: Usulkan Andika Perkasa sebagai Capres, Surya Paloh: Kan Pemilunya Bukan Saat Ini

Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya tak memiliki keinginan untuk membajak Ganjar yang merupakan kader PDI Perjuangan.

“Mas Ganjar baik menurut Nasdem, memang dia datang sebagai kader PDI-P sahabatnya Nasdem dalam koalisi pemerintah,” katanya.

“Kalau Mas Ganjar tidak menerima (pengusungan capres) itu lain masalah. Kita menghormati itu. Tapi niat baik kita, saya pikir (dalam) niat baik itu ada spontanitas di sana, ada keinginan kita untuk melihat (Ganjar) ini bagus sebenarnya,” papar Surya.

Surya mengaku tak akan menghalangi jika ada kadernya yang dinilai dapat menjadi pemimpin bangsa dan diusung oleh parpol lain.

“Langsung saya katakan terima kasih dan penghormatan saya. Ini kan sebuah simbiosis yang (bisa) terjadi di mana saja,” tutur dia.

Lebih lanjut, Surya tak mau ada kerenggangan hubungan antara Partai Nasdem dengan PDI Perjuangan karena pengusungan Ganjar sebagai kandidat capres.

Baca juga: Surya Paloh Tak Ingin Hubungan Nasdem dan PDI-P Renggang karena Ganjar Pranowo

Ia menegaskan bakal tetap berupaya membangun komunikasi dengan partai berlambang banteng itu.

“Saya akan upayakan itu bagaimana pun juga komunikasi itu mutlak harus terjaga secara baik,” pungkas dia.

Diberitakan Ganjar menjadi salah satu kandidat capres yang diusung Partai Nasdem selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Keputusan itu merupakan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem yang digelar Rabu (15/6/2022) hingga Jumat (17/6/2022) pekan lalu.

Mekanisme pengusungan itu dilakukan secara bertahap. Pertama, mendengarkan usulan berbagai DPW Partai Nasdem.

Lalu usulan kandidat capres itu didiskusikan oleh steering committee Rakernas dan direkomendasikan pada Surya Paloh.

Baca juga: Surya Paloh Sebut Nasdem Bisa Saja Koalisi dengan PKS-Demokrat, Jadi Ada 3 Capres 2024

Ganjar dan Anies menjadi dua figur yang paling banyak diusulkan oleh kader Partai Nasdem di wilayah.

Di sisi lain, Ganjar telah menyampaikan bahwa dirinya patuh terhadap perintah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Ia menegaskan, tetap menjadi kader dari PDI Perjuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com