JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi mengatakan, sejumlah Kafe Holywings saat ini telah tutup sementara.
Budhi menyampaikan itu menanggapi rencana Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang akan melakukan konvoi ke sejumlah Kafe Holywings pada Jumat (24/6/2022) malam buntut adanya promosi minuman keras (miras) yang dianggap menistakan agama.
"Holywings kalau enggak salah tutup, mau datang itu mau ngapain?" ujar Budhi kepada wartawan, Jumat.
Baca juga: Malapetakan Promosi Miras Holywings Berujung Gelombang Tuduhan Penistaan Agama
Menurut Budhi, sejumlah Kafe Holywings telah tutup sejak Jumat sore. Dengan demikian tidak ada pengamanan khusus yang dilakukan oleh Polres Jakarta Selatan terkait informasi mengenai aksi sweeping itu
"Informasinya tutup dari (Jumat) sore. Untuk pengamanan rutin, biasa. Kami memang selalu ada pengamanan, tiap hari, tiap malam 24 jam kami lakukan pengamanan," kata Budhi.
Manajemen Holywings sebelumnya dilaporkan ke polisi terkait promo di media sosial terkait penjualan miras yang diduga menistakan agama.
Baca juga: Holywings Indonesia Dilaporkan Lagi atas Dugaan Penistaan Agama, Kali Ini oleh Sapma PP dan KNPI DKI
Laporan pertama dilayangkan oleh anggota Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) bernama Firmansyah pada Kamis (23/6/2022).
Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B /3135/VI/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.
Laporan kedua dilayangkan oleh ormas Sapma PP dan KNPI DKI Jakarta pada Jumat (26/6/2022). Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/3139/VI/2022/SPKT Polda Metro Jaya.
Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa enam saksi terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan manajemen Holywings Indonesia.
Baca juga: Holywings Indonesia Minta Maaf Soal Promo Miras yang Dianggap Bernada Penistaan Agama
Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penyelidikan karena turut menerima laporan kasus yang sama.
"Iya ada enam orang lagi kami periksa sebagai saksi, masih dalam proses," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit saat dikonfirmasi, Jumat.
Enam orang saksi yang diperiksa terkait dugaan penistaan agama tersebut merupakan tim kreatif dan desain dari Holywings Indonesia.
"Mereka tuh sebenarnya semuanya masih masuk dalam tim kreatif, mulai dari director sampai desain," kata Ridwan.
Sementara itu, manajemen Holywings Indonesia meminta maaf atas kegiatan promosi minuman beralkohol yang diduga mengandung unsur penistaan agama.