Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Naik, Masyarakat Diimbau Tak Sembarang Lepas Masker

Kompas.com - 24/06/2022, 06:27 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah kasus infeksi harian virus corona (Covid-19) yang kembali melonjak, masyarakat diimbau untuk tidak keliru mengartikan kebijakan pelonggaran masker yang beberapa waktu lalu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Karena pada pernyataan presiden sesungguhnya bersyarat, tetapi disalahartikan," kata Ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia Hermawan Saputra saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Menurut Hermawan, pernyataan Presiden Jokowi soal pelonggaran masker sudah jelas dilakukan dengan syarat tertentu.

Pelonggaran penggunaan masker, kata Hermawan, bisa dilakukan di area terbuka jika tingkat risikonya minim.

"Tidak ada keramaian, tidak ada kerumunan, dan juga kalaupun ada beberapa orang itu pun orang-orang yang sudah dikenal dan sudah termitigasi risikonya, sudah divaksin, atau tidak dari tempat yang sudah terkontaminasi sebelumnya," ujar Hermawan yang juga anggota Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Kemenkes: Tetap Pakai Masker di Luar Ruangan

Hermawan mengimbau masyarakat bisa memahami perihal pentingnya penggunaan masker. Apalagi, lanjut dia, status pandemi Covid-19 sampai saat ini masih diberlakukan dan belum dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Masyarakat cenderung menganggap itu sebuah kemerdekaan dan pada akhirnya juga kampanye hingga pengawasan itu juga longgar. Ini yang harus kita tingkatkan dan fokuskan kembali," ujar Hermawan.

Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Kamis (23/6/2022) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 1.907 kasus baru Covid-19.

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 6.074.825 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Pada data yang sama juga menunjukkan ada penambahan jumlah pasien kasus Covid-19 yang sembuh. Dalam sehari, bertambah 1.146 kasus. Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 5.905.971.

Baca juga: UPDATE 23 Juni: Tambah 1.907, Total Kasus Covid-19 Capai 6.074.825

Selain itu, jumlah jumlah kasus kematian setelah terpapar Covid-19 juga bertambah. Pada periode 22-23 Juni 2022 ada 4 kasus kematian, sehingga, kasus kematian dari Covid-19 kini mencapai 156.706.

Satgas juga melaporkan bahwa saat ini tercatat ada 12.148 kasus aktif Covid-19.

Adapun kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain itu, pemerintah mencatat bahwa kini terdapat 4.293 orang yang berstatus suspek.

143 kasus subvarian Omicron

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com