"Rencana kunjungan ini sama sekali tidak terlambat mengingat perang di Ukraina masih berlangsung sampai hari ini dan beberapa waktu ke depan," ujar Hikmahanto yang juga merupakan Rektor Universitas Jenderal A. Yani.
Baca juga: Hasto: Kalau Presiden Bolak-balik Kunjungan ke Ukraina-Rusia, PDI-P Dukung
Hikmahanto menilai rencana kunjungan Jokowi dilakukan dalam upaya untuk mencari tahu dan mendalami apa hal-hal yang dapat disepakati oleh Rusia dan Ukraina agar tercipta gencatan senjata.
Bahkan menurut Hikmahanto, dalam kunjungan itu Presiden Jokowi bisa juga langsung mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai anggota G20, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai tamu dari host country untuk hadir di KTT G20 di Bali pada November 2022 mendatang.
Dalam lawatan itu Presiden Jokowi bakal dikawal oleh 39 personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Jumlah tersebut terdiri atas 19 orang Paspampres yang melekat dengan presiden, 10 orang tim penyelamatan (matan) dan 10 orang tim advance (pendahulu). Mereka terdiri dari berbagai kesatuan, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL, dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat/Paskhas) TNI AU.
Menurut Komandan Paspampres Mayjen Tri Budi Utomo, pihaknya menyiapkan helm, rompi, hingga senjata laras panjang untuk mendukung pengamanan itu. Pihak Ukraina, sebutnya, telah memberikan keleluasaan kepada Paspampres untuk membawa perlengkapan yang diperlukan.
Tri mengatakan, sejauh ini kondisi keamanan di Ukraina cukup aman meski serangan masih terjadi wilayah Donetsk. Untuk diketahui, jarak antara wilayah Donetsk ke Kiev, ibu kota Ukraina, yang akan menjadi lokasi kunjungan Jokowi sekitar 380 kilometer.
(Penulis : Dian Erika Nugraheny | Editor : Dani Prabowo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.