Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Penyangga IKN, KSP Dorong Pengalihan Tiga Jalan Kabupaten Jadi Jalan Nasional

Kompas.com - 22/06/2022, 11:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur penyangga wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikan oleh Deputi I KSP Febry Calvin Tetelepta saat memimpin rapat koorinasi yang diikuti perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Plt Bupati Penajam Paser Utara Hamdam, Rabu (22/6/2022).

"Ini proses yang panjang dan butuh sinkronisasi dari banyak pihak. Tapi kami dari KSP siap mendorong semua proses itu. Oleh sebab itu rapat koordinasi diharapkan mampu menghasilkan bahan-bahan yang bisa dilaporkan ke para pengambil kebijakan,” kata Febry dalam siaran pers, Rabu.

Baca juga: Kunker ke Kalimantan Timur, Jokowi Akan Tinjau Kembali Titik Nol IKN

Dalam rapat itu, KSP mendorong pengalihan tiga ruas jalan kabupaten untuk menjadi jalan nasional, yakni Jalan Rikok-Marindan dan Jalan Lingkar Temelow di Kecamatan Sepaku, serta Jalan Gunung Mulia-Sebakung Jaya di Kecamatan Babulu.

Harapannya, pengerjaan tiga ruas jalan tersebut dapat dipercepat oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.

Selain itu, pemerintah pusat mengusulkan agar pembangunan Bendungan Lawe-Lawe yang tersendat sejak tahun 2018 kembali dilanjutkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR.

Menurut Febry, bendungan itu mesti dilanjutkan meski ketersediaan air baku dari instalasi Kementerian PUPR melalui Bendungan Sepaku Semoi dan intake Sungai Sepaku sudah mencukupi keburuhan di wilayah IKN.

“Maka kenapa tidak disiapkan juga? Sehingga kebutuhan air bagi masyarakat sekitar IKN sudah bisa terjamin terpenuhi,” ujar Febry.

Baca juga: Problematika Ibu Kota Nusantara: Patok Sudah Terpasang, Sosialisasi Tak Kunjung Datang...

Adapun pembangunan Bendungan Lawe-Lawe yang dimulai pada 2014 berhenti pada November 2017 karena keterbatasan fiskal Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Febry berharap, pembangunan bendungan ini dapat diselesaikan melalui kewenangan pemerintah pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com