Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI Denny JA Prediksi Ada 3 Poros pada Pilpres 2024

Kompas.com - 14/06/2022, 19:32 WIB
Mutia Fauzia,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei LSI Denny JA memproyeksi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, hanya ada tiga poros yang akan mengusung kandidat pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, melalui ketiga poros tersebut, muncul lima nama yang berada pada divisi pertama kandidasi capres dan cawapres.

"Kemungkinan mendekati Pilpres 2024 nanti kemunginan besar diikuti oleh tiga pasang capres-cawapres. Tiga pasang ini berpusat pada tiga poros dengan tokoh-tokoh utamanya," ucap Ardian dalam konferensi pers yang diadakan secara daring, Selasa (14/6/2022).

Ia pun merinci, ketiga poros yang akan mengusung kandidasi capres-cawapres tersebut berasal dari partai maupun koalisi partai yang telah mencapai ambang batas presidential threshold 20 persen.

Baca juga: Beban Berat Muhaimin Menuju Pilpres 2024: Modal Ambisi, Elektabilitas Tak Sampai Satu Persen

Poros pertama, yakni poros PDI-Perjuangan (PDI-P), partai pemenang Pemilu 2019 yang meraih 128 kursi di legislatif atau setara dengan 22,6 persen.

Pemain utama yang akan diusung oleh poros PDI-P yakni Puan Maharani.

Poros kedua yakni poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Masing-masing memiliki kursi di DPR sebanyak 85 kursi, 44 kursi, dan 19 kursi dengan total persentase 25,73 persen.

Pemain utama yang akan digadang-gadang diusung oleh poros KIB adalah Airlangga Hartarto.

Selanjutnya, poros ketiga yakni Partai Gerindra dengan sisa partai yang belum tergabung dalam koalisi manapun.

Gerindra sendiri saat ini merupakan partai dengan kursi di DPR terbesar ketiga, yakni dengan 78 kursi atau setara dengan 13,57 persen.

"Baik poros PDI-P dan Gerindra masih bisa menambah partai lain untuk koalisi sehingga kian menutup peluang lahirnya pasangan keempat. Ke depan akan semakin mengerucut di tiga poros ini," jelas Ardian.

Ia pun menjelaskan, selain ketiga nama tersebut, ada dua nama lain yang memiliki kemungkinan masuk dalam daftar kandidasi capres-cawapres Pilpres 2024 mendatang, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Meski elektabilitas keduanya cenderung tinggi, bahkan melampaui Airlangga dan Puan, namun tidak memiliki dukungan partai yang kuat.

"Karena memang pada Juni 2022 sekarang ini Ganjar dan Pak Anies menjadi tokoh paling kuat untuk menjadi pasangan tiga tokoh utama, tiga poros, Puan, Airlangga, dan Prabowo, baik sebagai capres maupun cawapres," ujar Adrian.

Adapun berdasarkan survei LSI Denny JA, kelima nama tersebut memiliki tingkat elektabilitas dengan rincian 28,9 persen untuk Prabowo, 23,5 persen untuk Ganjar Pranowo, dan 14,6 persen untuk Anies Baswedan.

Baca juga: Soal Pilpres, PDI-P: Bukan Cari Sosok dengan Elektoral Tinggi

Sementara itu, elektabilitas Airlangga Hartarto adalah sebesar 4,5 persen dan Puan Maharani 2 persen.

Untuk diketahui, survei dilakukan oleh LSI Denny JA pada medio 24 Mei-7 Juni 2022 dengan metode multistage random sampling.

Jumlah responden yang terlibat dalam survei sebanyak 1.200 orang dan margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi: Kota Masa Depan Harus Ramah Pejalan Kaki, Disabilitas dan Perempuan

Jokowi: Kota Masa Depan Harus Ramah Pejalan Kaki, Disabilitas dan Perempuan

Nasional
Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Nasional
Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Nasional
Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Nasional
Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com