Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Prediksi Koalisi PKB-PKS Tak Tahan Lama Lewat 3 Faktor

Kompas.com - 10/06/2022, 19:11 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti, menilai ada 3 hal yang membuat koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak bakal bertahan lama.

Hal pertama yang menjadi sorotan, kata Ray, adalah tantangan dari internal PKS maupun PKB. Menurut karena kedua partai itu mempunyai pandangan politik yang berbeda, meski sama-sama bercorak Islam, tetapi untuk meyakinkan para kader mereka untuk bekerja sama tidak mudah.

"Kemungkinan akan banyak mengundang tanya dari para anggota atau simpatisan. Sekalipun kemungkinan ada banyak argumen penjelasannya, tapi saya tidak melihat berbagai argumen itu akan dapat dengan cepat diterima oleh anggota atau simpatisan," kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/6/2022).

Selain itu, kata Ray, rintangan lain yang bakal dihadapi koalisi PKS dan PKB kemungkinan besar sulit menarik masyarakat untuk mau mendukung dengan memilih mereka.

Baca juga: PKS: Anies Itu buat Jakarta, untuk Nasional Kita Lihat Lagi

Malah Ray memperkirakan sikap massa dari kedua partai itu bakal bertolak belakang dengan para elitenya.

"Alih-alih menarik massa pemilih, yang ada justru sebaliknya. Pemilih dari kedua parpol ini berpotensi akan menjaga jarak dengan partai mereka," ucap Ray.

Persoalan terakhir, kata Ray, adalah soal menentukan siapa tokoh yang bakal diusung menjadi calon presiden atau calon wakil presiden 2024.

PKB menurut Ray menginginkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin diusung sebagai capres atau cawapres. Sementara PKS walau belum menyampaikan dengan terbuka, kemungkinan bakal mengusung Anies Baswedan.

Baca juga: PKB-PKS Jajaki Koalisi: Ingin Jadi Poros Ketiga, Muhaimin Capres Bukan Harga Mati

"Kerumitannya akan berpuncak pada siapa pigur capres yang akan mereka usung. Dan memasangkan keduanya bukanlah pilihan yang tepat dan laku di pasar pemilu," ucap Ray.

"Dengan tiga pertimbangan di atas, saya kira koalisi ini, akan rontok di tengah jalan," lanjut Ray.

Gagasan poros koalisi PKS-PKB disampaikan dalam jumpa pers di Kompleks DPR/MPR, Jakarta pada Kamis (9/6/2022).

Dalam kegiatan itu PKS diwakili oleh Sekretaris Jenderal Aboe Bakar Al Habsyi dan Ketua DPP Sukamta. Sedangkan PKB diwakili oleh Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid dan Wakil Bendahara Umum Nasim Khan.

Pembentukan koalisi PKS-PKB seakan ingin menjadi pengimbang dari Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sekretaris Jenderal Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, koalisi ini pun terbuka untuk membangun kerja sama dengan partai-partai yang sudah tergabung dengan poros lain, termasuk partai anggota KIB atau PDI Perjuangan.

Baca juga: Waketum PKB Klaim Koalisi dengan PKS Bakal Hilangkan Politik Identitas

"Kalau yang di KIB mau datang ke kami, kami enggak nolak, misal ketemu lagi PAN atau Golkar, 'wah cocok nih barang nih'," ujar Aboe.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com