Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prabowo Mengetuk Pintu demi Pintu, Membuka Peluang Koalisi...

Kompas.com - 03/06/2022, 10:17 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun politik segera dimulai. Para politisi mulai menyingsingkan baju, bersiap menyambut gelaran pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Adalah Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, belakangan gencar mengunjungi sejumlah politisi dan tokoh-tokoh penting lain.

Langkah Prabowo itu dinilai sarat akan muatan politis. Pintu demi pintu diketuk, mencari peluang terbaik menuju jalan panjang 2024.

Baca juga: Bertemu Prabowo, Surya Paloh Sempat Bertanya Niatnya Mau Jadi Capres Lagi

Megawati hingga Sultan

Kunjungan Prabowo ke sejumlah tokoh dimulai sejak Lebaran kemarin. Tepat di Hari Raya Idul Fitri 2 Juni 2022, dia mengunjungi Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Gedung Agung, Yogyakarta, Senin (2/5/2022).

Kala itu, baik Prabowo maupun Jokowi mengaku hanya membincangkan hal-hal ringan dan sama sekali tak membahas politik maupun ekonomi.

Selepas bertemu presiden, Prabowo mengunjungi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri di kediaman presiden kelima RI itu di Menteng, Jakarta Pusat.

Lagi-lagi, pertemuan keduanya disebut hanya membahas hal-hal ringan dan tak ada pembicaraan soal Pilpres 2024.

Baca juga: Kisah Persahabatan Prabowo-Surya Paloh, Romantisme Alumni Golkar, dan Kans Politik 2024

Masih dalam momen Lebaran, Prabowo juga mengunjungi sejumlah tokoh di Jawa Timur seperti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, hingga pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin.

Di Jatim, Prabowo juga berziarah ke sejumlah makam masyayikh Pondok Pesantren Tebuireng, termasuk Menteri Agama pertama Wahid Hasyim, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, serta adik kandung Gus Dur, Solahuddin Wahid atau Gus Solah.

Ia juga menyempatkan diri berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang, Jawa Tengah dan disambut pimpinan pondok, Muhammad Najih Maimoen atau Gus Najih, yang tidak lain adalah putra almarhum ulama besar Indonesia, Maimoen Zubair alias Mbah Moen.

Dari Jawa Tengah, Prabowo melanjutkan safarinya ke Yogyakarta bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Lagi-lagi, Prabowo mengaku, tidak ada pembicaraan politik dalam pertemuan itu.

Kunjungi Surya Paloh

Terbaru, Rabu (1/6/2022), Prabowo mengunjungi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP Nasdem di Jakarta Pusat.

Baik Prabowo maupun Paloh mengatakan, pertemuan mereka banyak membahas romantisme sesama alumni Partai Golkar.

Saat disinggung ihwal Pemilu 2024, Prabowo mengaku belum bisa memastikan apakah Gerindra akan berkoalisi dengan Nasdem.

Baca juga: Litbang Kompas: Interaksi Warganet terhadap Anies Teratas, tapi Sentimen Positif Prabowo Tertinggi

Kendati demikian, Prabowo menyebut, dirinya memiliki banyak kesamaan dengan Paloh, di antaranya terkait visi kebangsaan dan Pancasila serta Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Namun, Prabowo mengatakan, baik Gerindra maupun Nasdem memiliki konstituen sendiri-sendiri sehingga aspirasi mereka harus juga dipertimbangkan.

"Ya tapi kan beliau pemimpin partai, saya pemimpin partai. Kita kan nggak bisa bertindak karena kita teman, kita atur sendiri-sendiri, kan nggak bisa," ucap Prabowo, Rabu.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga mengungkapkan kriteria yang tepat untuk calon presiden 2024.

Selain seorang WNI yang sehat jasmani dan rohani, kata dia, sosok tersebut haruslah yang berkomitmen dan setia kepada Indonesia, juga berpengalaman.

"Sosok yang sungguh-sungguh komit dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 seutuhnya. Tidak sebagai mantra, tapi seutuhnya. Saya kira itu kriteria yang paling penting," kata Prabowo.

"Kalau bisa yang berpengalaman," sambungnya.

Baca juga: Gerindra: Deklarasi Prabowo sebagai Capres Akan Diumumkan pada Waktu yang Tepat

Prabowo kemudian ditanya kembali soal peluangnya mencalonkan diri maju dalam Pilpres 2024. Dia mengatakan, siapa saja bisa menjadi capres, bukan hanya dirinya.

"Ya nggak harus Prabowo, siapa saja," katanya.

Membuka pintu koalisi

Melihat ini, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, Prabowo tengah berupaya membuka "pintu-pintu" koalisi untuk Pemilu 2024.

Ari berpendapat, kunjungan Prabowo ke sejumlah tokoh mulai dari Megawati, tokoh-tokoh pesantren, termasuk Surya Paloh, sarat akan muatan politis.

"Safari politik Menteri Pertahanan di Kabinet Kerja Jokowi-Amin ini juga mendatangi tokoh-tokoh di kalangan pondok pesantren dan elite-elite politik lain. Bisa dimaknai ini adalah cara Prabowo yang ingin membuka 'pintu-pintu' koalisi," kata Ari kepada Kompas.com, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Momen Haru Prabowo Menahan Air Mata Saat Bertemu Istri Eks Komandannya

Menurut Ari, Prabowo tengah berusaha menjadi ice breaker atau mencairkan suasana politik usai tiga partai yakni Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendeklarasikan poros baru bernama Koalisi Indonesia Bersatu.

Selain itu, dalam waktu dekat Nasdem bersiap menggelar rapat kerja nasional (rakernas) sekaligus deklarasi nominasi capres.

Prabowo, kata Ari, merasa belum aman lantaran PDI-P tak kunjung memberikan kejelasan soal kemungkinan koalisi di 2024.

"Gerindra dan Prabowo merasa belum aman mengingat sinyal koalisi dari PDI-P belum juga nampak," ucap Ari.

Pertemuan Prabowo-Paloh yang berdurasi 4,5 jam, lanjut Ari, menjadi sinyal betapa alotnya pilihan-pilihan alternatif untuk membangun koalisi baru.

Dia memprediksi kedua ketua umum partai saling menawarakan pola pandang sekaligus menyelaraskan keinginan masing-masing pihak dalam pertemuan tersebut.

"Mengingat Nasdem sudah akan mengumumkan capres, bisa jadi Prabowo menawarkan calon sekondan dari Nasdem menjadi cawapres, sementara capres tetap dari Gerindra" tutur Ari.

Baca juga: Gerindra Minta Safari Prabowo ke Sejumlah Tokoh Tak Perlu Didebat

Lebih lanjut, Ari menilai, kecil kemungkinan Partai Gerindra akan berkoalisi dengan Partai Demokrat di Pemilu 2024.

Sebab, Demokrat sejauh ini menjagokan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di bursa pemilu presiden (pilpres). Sementara, Prabowo tegas mengatakan bahwa calon presiden harus sosok yang berpengalaman.

"Pernyataan Prabowo yang menyebut capres mendatang harus berpengalaman dan tidak harus dirinya sebetulnya bisa dimaknai Prabowo dan Gerindra tidak akan berkoalisi dengan Demokrat mengingat AHY adalah capres yang digadang-gadang Demokrat memang belum berkecimpung di birokrasi," kata dia.

Sementara, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, meski Prabowo dan Paloh memiliki kedekatan tersendiri, kecil kemungkinan kedua partai berkoalisi.

Sebab, Prabowo dan Paloh memiliki cara pandang dan model pendekatan politik yang jauh berbeda.

Di Pilpres 2019, Paloh menjadi salah satu tokoh selain Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terus mengingatkan bahaya eksploitasi politik identitas.

Tak hanya itu, ketika Prabowo mengajukan proposal untuk masuk di pemerintahan Jokowi jilid 2 pun, salah satu yang merasa keberatan adalah Paloh.

"Jadi, cairnya suasana silaturahmi Paloh-Prabowo hari ini sejatinya diletakkan di atas visi politik kebangsaan yang berbeda secara fundamental. Namun, dalam politik, selalu ada kemungkinan," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (1/6/2022).

Baca juga: Wacana Duet Prabowo-Puan, Gerindra: Kita Masih Himpun dan Tunggu

Selain itu, lanjut Umam, Paloh merupakan salah satu ketua umum partai politik yang sejak awal ingin menjadi "king maker". Oleh karenanya, Paloh tak mau langkahnya dikunci oleh pihak-pihak yang ingin mencapreskan diri mereka masing-masing.

"Dalam konteks pertemuan Paloh-Prabowo, saya juga berkeyakinan Paloh menolak dikunci langkahnya demi pencapresan Prabowo," kata Umam.

Lepas dari itu, lanjut Umam, pertemuan keduanya tetap baik dalam politik. Pertemuan Prabowo dan Paloh dinilai dapat meminimalkan potensi gesekan di akar rumput saat kedua partai berbeda koalisi dalam Pilpres 2024 nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com