Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Anak di Jatim Meninggal Diduga karena Hepatitis Akut, Ini Langkah Kemenkes

Kompas.com - 09/05/2022, 11:31 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara soal anak usia tujuh tahun di Tulungagung, Jawa Timur, meninggal dunia diduga akibat hepatitis akut.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung untuk mengetahui faktor risiko dari kasus tersebut.

"Sudah ada koordinasi dan saat ini masih menunggu beberapa pemeriksaan," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/5/2022).

Nadia juga mengatakan, hingga saat ini, total ada empat kasus dugaan penularan hepatitis akut.

Baca juga: Diduga Hepatitis Akut, Seorang Anak di Tulungagung Meninggal, Pasien Sempat Dirawat Intensif

Ia mengatakan, laporan dari beberapa daerah mengidentifikasi terjadinya sindrom kuning pada pasien.

"Belum ada tambahan (suspek) karena masih dalam pmeriksaan dan verifikasi dari dinkes kabupaten kota, karena kan laporannya berupa sindrom kuning," ujarnya.

Dikutip dari Tribunnews, pasien anak di Tulungagung, Jawa Timur, meninggal dunia diduga akibat hepatitis akut.

Pasien tersebut sempat bertahan selama empat hari dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung sebelum akhirnya meninggal dunia.

Pasien berjenis kelamin perempuan ini berusia tujuh tahun asal Kecamatan Kedungwaru.

"Pasien meninggal dunia pada hari Jumat (6/5/2022) petang kemarin," terang Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, dr Kasil Rokhmat.

Baca juga: Bayi di Surabaya Dirawat karena Hepatitis, RSUD Soetomo Minta Publik Tunggu Pernyataan Kemenkes

Lanjut dr Kasil, pasien ini terkonfirmasi hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya.

Pengertian terkonfirmasi karena sesuai kriteria yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yaitu mengalami penyakit kuning akut, berusia di bawah 10 tahun dan tidak diketahui penyebabnya.

"Bukan karena virus hepatitis yang selama ini dikenali. Bukan juga karena bakteri, amuba, dan jamur," ungkap dr Kasil.

Dinkes Kabupaten Tulungagung menindaklanjuti kejadian ini dengan penyelidikan epidemiologi.

Baca juga: Epidemiolog Imbau Warga Waspada dan Tak Panik soal Hepatitis Akut

Selain itu, sampel darah, urine, dan feses korban juga dikirim ke Kementerian Kesehatan RI.

Dinkes juga melakukan pemeriksaan fungsi hati kepada anak-anak di lingkungan korban.

"Sejauh ini tidak ada anak-anak yang mengalami gejala yang sama. Tidak ditemukan apa pun," tutur dr Kasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com