Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Revitalisasi, TMII Hanya Buka 11 Wahana Selama Libur Lebaran

Kompas.com - 02/05/2022, 17:50 WIB
Vitorio Mantalean,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama libur Lebaran 2022, hanya 11 wahana yang dibuka untuk pengunjung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Seperti diketahui, jam operasional TMII dibuka mulai pukul 06.00 hingga 17.00 WIB.

Direktur Eksekutif TMII, I Gusti Putu Ngurah Sedana, mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh proses revitalisasi TMII yang saat ini masih berlangsung.

"Sebelas wahana itu di antaranya Taman Burung, Museum Komodo, Dunia Air Tawar, Kereta Gantung, Taman Legenda Keong Mas, Skyworld, PP Iptek, SS Waterpark, Istana Anak-anak Indonesia, Museum, dan Anjungan Daerah," kata Putu kepada wartawan di TMII, Senin, (2/5/2022).

Baca juga: Belum Terlalu Padat, TMII Diprediksi Ramai Setelah Hari Pertama Idul Fitri

Putu menyampaikan bahwa revitalisasi ini kemungkinan baru akan rampung pada Oktober 2022 mendatang.

"Karena saat ini sedang renovasi, diharapkan pada pengunjung mematuhi rambu-rambu," ia menambahkan.

Di samping itu, Putu juga menyampaikan pihaknya masih memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung kendati tren kasus Covid-19 terus melandai.

"Tahun ini kami membatasi kuota hanya sekitar 50 persen, itu di angka 30.000," kata dia.

Pada hari pertama Idul Fitri tahun ini, jumlah pengunjung tercatat masih belum begitu banyak jika dibandingkan tahun lalu. 

"Sejak pukul 06.00, jumlah pengunjung hari ini 7.315 orang," kata Putu.

"Tahun lalu, jumlah pengunjung hari pertama Lebaran 12.696 orang," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com