Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Rumah Warga di Pasuruan Rusak Kena Pecahan Peluru, KSAL Minta Latihan Mortir Marinir Dievaluasi

Kompas.com - 23/04/2022, 15:20 WIB
Tatang Guritno,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono meminta agar latihan mortir Korps Marinir dievaluasi.

Hal itu disampaikan Komandan Korps Marinir (Dankomar) Mayjen TNI Marsekal Widodo Dwi Purwanto terkait rusaknya tiga rumah warga di Pasuruan, Jawa Timur akibat terkena pecahan peluru mortir.

“Dari musibah tersebut, KSAL langsung memerintahkan supaya latihan ini dievaluasi, di mana letak kesalahannya, kenapa sampai jatuh ke sana,” tutur Widodo dalam keterangannya, Sabtu (23/4/2022).

Baca juga: MUI Nilai Putusan MA Soal Vaksin Halal Harus Diapresiasi Umat Islam dan Dijalankan Pemerintah

Widodo menyampaikan, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan internal untuk mengetahui penyebab musibah tersebut.

Namun, ia menegaskan, latihan mortir Korps Marinir tak akan dihentikan karena merupakan tanggung jawab pada negara.

“Kesalahan ini bisa terjadi karena amunisinya, bisa juga karena senjatanya, atau juga karena manusianya. Tetapi latihan ini tidak boleh berhenti karena merupakan tuntutan negara akan kesiapan tempur pasukan marinir,” jelas dia.

Widodo bersyukur tak ada korban jiwa atas peristiwa ini. Ia pun berjanji akan memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan.

“Tidak ada korban jiwa itu yang paling penting dan saya turut prihatin atas kejadian ini. Perintah KSAL agar rumah segera diperbaiki,” imbuh dia.

Baca juga: Pemudik dari Ibu Kota Menuju Cirebon dan Semarang Bisa Pakai Lajur B Tol Jakarta-Cikampek

Diketahui, insiden terjadi pada Rabu (20/4/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat itu, Yonif 1 Brigif 2 Marinir yang bermarkas di Surabaya melaksanakan latihan di Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Marinir 3 Grati, Pasuruan, Jawa Timur.

Salah satu latihannya adalah menembak dengan senjata bantuan infanteri dan menembak mortir, senjata mesin berat, peluncur roket anti tank dan lain sebagainya.

Dalam prosesnya salah satu peluru mortir 60 mm jatuh di depan teras warga dan membuat tiga rumah rusak.

Mendapatkan informasi kerusakan itu, Korps Marinir langsung menghentikan latihan serta mendatangi lokasi untuk berkoordinasi dengan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com