Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemput Bola di Perbatasan Entikong, Ditjen Dukcapil Terbitkan 1.222 Dokumen Kependudukan

Kompas.com - 18/03/2022, 18:00 WIB
Mutia Fauzia,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kememndagri) telah menerbitkan 1.222 dokumen kependudukan dalam pelayanan jemput bola selama tiga hari di wilayah perbatasan antar negara, Kecamanan Entikong, Kalimantan Barat.

Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh pun mengungkapkan, dari total penduduk Kecamatan Entikong sebanyak 18.415 jiwa, sebanyak 1.144 jiwa belum melakukan perekaman KTP-el.

Adapun kegiatan jemput bola tersebut dilakukan pada 15-17 Maret 2022.

Baca juga: Kasus Dugaan Pemerkosaan oleh Kepala Imigrasi Entikong Menggantung, Polisi: Masih Mencari Bukti

"Layanan jemput bola ini kami berikan untuk menunjang pelayanan di lima desa, yakni Desa Entikong, Semagit, Nekan, Pela Pasang dan Suruh Tembawang," ujar Zudan seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (18/3/2022).

Direktur Pendaftaran Penduduk David Yama yang turut hadir dalam pelayanan jemput bola menjelaskan menjelaskan, hari pelayanan telah diterbitkan 1.222 dokumen kependudukan.

Pelayaan yang diberikan tersebut meliputi perekaman baru KTP-el sejumlah 342 orang, perekaman usia 16-17 tahun kurang 1 hari sejumlah 26 orang, cetak KTP-el hasil perekaman baru atau hilang rusak dan ganti elemen data sebanyak 505 keping, dan cetak KIA 324 keping.

"Selain itu cetak KK 317 lembar, 54 akta kelahiran, 10 akta perkawinan, delapan akta kematian, dan empat akta pengesahan anak. Total dokumen yang diterbitkan sebanyak 1.222 dokumen kependudukan" jelas Yama.

Baca juga: Dokumen Kependudukan yang Bisa Dicetak Sendiri, Apa Saja?

Adapun pelayanan jemput bola di Kecamatan Entikong ini akan tetap dilakukan Dukcapil Sanggau hingga seluruh penduduk selesai dilakukan perekaman.

"Kegiatan jemput bola seperti ini terutama di wilayah 3 T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan) selanjutnya akan dilakukan di wilayah terluar di Kaltara, Belu dan wilayah-wilayah lainnya" ungkap Zudan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com