Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi Dicurhati Kanselir Jerman dan PM Jepang soal Kondisi Dunia yang Makin Sulit

Kompas.com - 11/03/2022, 12:46 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, dirinya baru saja berbicara dengan dua pemimpin dunia, yakni Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida.

Kedua pemimpin dunia tersebut bercerita kepada Jokowi tentang kondisi dunia yang saat ini semakin sulit.

"Dua hari yang lalu, kanselir Jerman Olaf Scholz telpon kepada saya. Berbicara banyak, ya kira-kira tadi saya sampaikan suasananya," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam Dies Natalies ke-46 UNS Surakarta yang disiarkan secara virtual pada Jumat (11/3/2022).

"Kemarin telepon lagi siang juga PM Fumio Kishida dari Jepang menyampaikan hal yang sama. Pandemi yang belum rampung kemudian ada tambahan perang sehingga semuanya menjadi sulit diprediksi, sangat sulit diprediksi," ungkapnya.

Baca juga: Susah Dapat Minyak Goreng, Pedagang Pasar Surati Jokowi Minta Keadilan

Jokowi lantas menjelaskan kondisi kesulitan dunia yang dimaksud. Saat ini semua negara merasa sangat kesulitan.

Kondisi itu berawal dari disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0.

"Dan semua negara tergagap-gagap. Dihantam lagi oleh disrupsi akut karena pandemi yang tidak kita duga-duga. Tambah pusing kita semuanya, semua negara tambah pusing semuanya," ungkap Jokowi..

"Pusingnya belum reda, tambah lagi ada perang. Sudah bertubi-tubi. Betapa sekali lagi pengelolaan tadi yang disampaikan oleh Bu Menkeu betapa sangat sulitnya, ekonomi betapa sangat sulitnya tetapi alhamdulillah kita bisa menjalaninya," lanjutnya.

Baca juga: Jokowi Targetkan 15.000 Kendaraan Per Bulan Diekspor via Patimban

Menurut Jokowi, Indonesia saat ini mampu mengelola keuangan dan mengendalikan Covid-19 dengan baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

"Artinya apa? Masa depan global semakin penuh ketidakpastian," tegas kepala negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com