JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Brian Sri Prahastuti mengatakan, pemerintah sudah memperkuat layanan fasilitas kesehatan (faskes) untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang disebabkan varian Omicron.
Penguatan itu, baik untuk rumah sakit maupun puskesmas, klinik, dan telemedisin.
"Kapasitas layanan faskes tergantung pada jumlah nakes, ketersediaan obat, dan alkes, termasuk jumlah tempat tidur, ICU, ventilator, dan oksigen. Nah, ini semua sudah diperkuat agar seimbang dengan jumlah kasus yang ditangani," kata Brian dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (12/2/2022), seperti dikutip Antara.
Brian menegaskan, faskes-faskes rujukan saat ini sudah menambah kapasitas tempat tidur dan ICU dengan membuat tenda RS darurat.
Baca juga: UPDATE 11 Februari: Tambah 1.787, Kasus Aktif Covid-19 di Tangerang Jadi 14.795
Selain itu mengonversi ruang rawat biasa menjadi ruang isolasi Covid-19 dan ICU.
Pemerintah, kata Brian, juga menambah stok obat dan alat kesehatan.
"Jumlah nakes, baik dokter maupun perawat, terus ditambah dengan pengaturan sif sedemikian rupa. Dengan demikian, jika ada nakes yang kelelahan atau terpapar, bisa segera teratasi," tutur Brian.
Untuk faskes primer, kata Brian, lebih difokuskan pada penanganan dan pantauan pasien tanpa gejala dan bergejala ringan.
"Dengan begitu RS hanya menangani kasus sedang, berat, dan kritis. Ini strateginya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Brian juga mengungkapkan bahwa Pemerintah mengaktifkan kembali pembiayaan kasus Covid-19 untuk insentif nakes, penyediaan obat, dan perawatan pasien Covid-19.
Termasuk merekrut dokter untuk ditempatkan di RS darurat, RSUD, dan puskesmas.
Baca juga: Kadinkes DKI Sebut Pandemi Covid-19 di Jakarta Saat Ini Tak Lebih Parah dari Tahun Lalu
Untuk memastikan upaya pemerintah berjalan sesuai dengan harapan, Kantor Staf Presiden terus melakukan pemantauan dan verifikasi lapangan terkait dengan kesiapan faskes, kecukupan obat, dan alat kesehatan.
"Kami juga akan kawal kesiagaan satgas di pusat dan daerah, terutama untuk potensi terjadinya krisis," ujar Brian.
Seperti diketahui, per 11 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, BNPB melaporkan jumlah kasus harian positif COVID-19 sebanyak 40.489 kasus. DKI Jakarta menjadi wilayah yang melaporkan kasus tertinggi dalam 24 jam terakhir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.