Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Dudung Jadi KSAD Pertama yang Berhasil Terbangkan Apache

Kompas.com - 12/01/2022, 09:07 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menerbangkan helikopter serang AH-64E Apache dari Hanggar Skadron-11/Serbu Pangkalan Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/1/2022).

Sebelum menerbangkan Apache, Dudung terlebih dulu menjalani pendidikan dasar mengenai cara menerbangkan Apache.

Selain itu, Dudung juga mendapatkan arahan pra terbang, fitting vest (rompi pas), helmet di Gedung Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad).

Selanjutnya, Dudung menerbangkan Apache menuju kawasan Simpang Lima dan kembali lagi ke Bandara Ahmad Yani Semarang selama kurang lebih 30 menit penerbangan.

Keberhasilan Dudung menerbangkan helikopter ini mencatatkan sejarah bagi dirinya sebagai KSAD pertama yang sukses memiloti Apache.

Baca juga: Pesan KSAD ke Pangdam Jaya Baru: Ciptakan Rasa Aman dan Tenteram

Setelah menaiki Apache, Dudung menerima brevet kehormatan berupa wing penerbang TNI AD yang disematkan Komandan Puspenerbad Mayjen TNI Bueng Wardadi.

Dalam kesempatan ini, Dudung menyampaikan bahwa Puspenerbad akan menerima 32 helikopter dan 5 pesawat Casa dari Kementerian Pertahanan.

"Ke depan selain alutsista, khusus personel Penerbad akan menjadi prioritas dalam jenjang karier, sehingga pangkat Sertu yang sudah 2 tahun akan disekolahkan Secapa dan menjadi perwira karena penerbang adalah seorang perwira," kata Dudung dalam keterangan tertulis, Selasa.

Menurut Dudung, dengan segera bergabungnya helikopter dan pesawat baru, perlu diawaki pilot-pilot yang cukup banyak di dalam penataan organisasi.

Sehingga perlu merekrut calon penerbang TNI AD dari SMK Penerbangan untuk memenuhi kebutuhan personel dalam mengawaki alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki Puspenerbad.

Di samping itu, Dudung menekankan agar seluruh prajurit terus meningkatkan profesionalisme dan menjaga soliditas dengan satuan-satuan lain.

Baca juga: Pesan KSAD Dudung ke Komandan Satuan: Utamakan Kesejahteraan Anak Buah

"Alutsista ini tidak murah, oleh karenanya betul-betul dipelihara dan jangan berspekulasi. Kalau tidak memungkinkan jangan mengambil risiko, apabila ada kekurangan apa pun segera diajukan ke komando atas dan akan kami dukung," imbuh dia.

Sebagai informasi, Helikopter AH-64 Apache adalah tipe helikopter militer dari jenis penyerbu atau penggempur yang bisa diterbangkan dalam berbagai keadaan cuaca.

Helikopter serbu ini dikendalikan oleh dua orang crew dan persenjataan utamanya terdiri dari sebuah senapan mesin M230 kaliber 30 mm yang terletak di bawah hidung AH-64 Apache.

Helikopter ini juga bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Nasional
PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

Nasional
PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com