Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Transmisi Lokal Kasus Covid-19 Varian Omicron Bisa Terjadi, jika...

Kompas.com - 27/12/2021, 14:55 WIB
Tsarina Maharani,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar epidemiologi Masdalina Pane menilai, belum adanya temuan transmisi lokal kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air membuktikan indikator pengendalian pandemi masih baik.

Namun, Masdalina mengatakan, transmisi lokal bisa saja terjadi jika ada "rembesan" kasus varian Omicron dari pintu-pintu masuk ke Indonesia.

"Apakah ke depan bisa terjadi (transmisi lokal)? Tentu saja bisa, selalu ada rembesan keluar dari pintu masuk. Tapi itu bisa dikendalikan dengan teknik pengendalian epidemiologi yang standar," kata Masdalina saat dihubungi, Senin (27/12/2021).

Teknik pengendalian yang dimaksud, antara lain, menutup pintu masuk dari negara-negara dengan kasus yang tinggi. Kemudian, melakukan karantina di pintu masuk, bahkan memperpanjang hari karantina.

Baca juga: Kasus Omicron Bertambah, Pemerintah Belum Berencana Perketat Pembatasan Aktivitas Masyarakat

Berikutnya, meningkatkan surveilans epidemiologi di berbagai tingkat, memperkuat tindakan pencegahan dengan protokol kesehatan, mempercepat cakupan vaksinasi, dan melakukan upaya pelacakan, pengetesan, pengobatan (tracing, testing, treatment/3T) dengan masif dan disiplin.

Dari sejumlah teknik pengendalian wabah itu, Masdalina berpendapat pemerintah belum maksimal dalam meningkatkan surveilans di berbagai tingkat dan mempercepat vaksinasi Covid-19.

"Tapi mungkin tidak diekspos saja ya. Kalau di-counter pasti jawabannya sudah dilakukan," tuturnya.

Menurut Masdalina, meski vaksinasi bukan kunci utama pengendalian, tapi dapat menekan angka kematian sehingga layanan fasilitas kesehatan pun tetap memadai.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, 98 persen kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron berasal dari pelaku perjalanan internasional. Oleh sebab itu, pemerintah akan memperketat proses karantina pelaku perjalanan internasional.

Baca juga: Percepat Identifikasi Omicron, Kemenkes Siapkan Mesin PCR Baru

"Kita harus melidungi 270 juta rakyat kita yang sekarang kondisinya membaik, jadi tolong dipahami bahwa proses karantina dari luar negeri akan kita perketat," kata Budi dalam konferensi pers secara daring, Senin (27/12/2021).

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, lockdown di level mikro seperti yang diterapkan di RSDC Wisma Atlet dapat dilakukan jika transmisi lokal akibat varian Omicron sudah terdeteksi.

Luhut mengatakan, dengan menerapkan lockdown di RSDC Wisma Atlet, kasus Covid-19 dari Varian Omicron terlihat dikunci di satu tempat saja.

Namun, ia menuturkan, pemerintah belum dapat memastikan apakah varian Omicron sudah menyebar di tempat lain.

"Langkah lockdown di level mikro, seperti yang dilakukan di Wisma Atlet, dapat kita implementasikan seandainya transmisi lokal varian Omicron sudah terdeteksi," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com