JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan, Pulau Jawa akan menjadi perhatian menyusul terdeteksinya kasus Covid-19 dari Varian B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia.
Sebab, kata dia, pada prinsipnya, tingkat penularan virus Corona akan semakin besar bila mobilitas dan aktivitas masyarakat semakin tinggi.
"Angka penularan akan lebih tinggi, oleh karena itu, Jawa akan menjadi perhatian karena kepadatan tinggi, mobilitas tinggi," kata Daeng dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk "Heboh Omicron", Sabtu (18/12/2021).
Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Satgas: Kita Tak Bisa Tutup Total Pintu Masuk
Daeng juga mengatakan, daerah-daerah yang berada di sekitar pintu masuk internasional seperti bandar udara dan pelabuhan juga harus menjadi perhatian.
"Kita harus melihat komunitas masyarakat kita yang mungkin datang dari situ, ini harus kita awasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Daeng mendorong percepatan laju vaksinasi Covid-19 mengingat kasus Covid-19 akibat Varian Omicron di Afrika Selatan banyak menginfeksi warga yang belum divaksin.
Daeng mengatakan, seseorang masih bisa terinfeksi Covid-19 setelah divaksinasi, namun vaksin tersebut mampu mencegah pada kondisi perburukan.
"Vaksin masih bagus, karena masih bagus dengan beberapa laporan dari Afsel, vaksinasi harus terus kita lakukan," ucap dia.
Baca juga: Tekan Penyebaran Omicron, Irlandia Bakal Berlakukan Jam Malam
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat total tiga kasus Covid-19 dari penularan varian Omicron pada Sabtu (18/12/2021).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pasien pertama terkonfirmasi pada Kamis lalu atas inisial N, seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran.
Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan khusus SGTF yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan pada tanggal 14 dan 15 Desember lalu.
Kemudian, Nadia mengatakan, hari ini, bertambah dua pasien terinfeksi varian Omicron.
Kedua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron yang baru Kembali dari luar negeri. Keduanya memiliki riwayat perjalanan dari Amerika Selatan dan Inggris.
"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman Kemenkes RI, Sabtu.
Baca juga: Rekomendasi Ahli, Masker Terbaik untuk Cegah Varian Omicron
Nadia mengatakan, kedua pasien terbaru ini terdeteksi setelah menjalani karantina wajib 10 hari sepulangnya dari luar negeri.
Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa sistem proteksi pemerintah berjalan dengan baik untuk mencegah penularan dari pendatang dari luar negeri yang terjangkit virus Covid-19.
Berdasarkan temuan dua kasus tersebut, Nadia mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, mengingat laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.
“Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari Covid-19. Jika kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.