Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Tak Remehkan Penyebaran Varian Omicron

Kompas.com - 17/12/2021, 12:01 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta tak meremehkan penyebaran virus corona varian B.1.1.529 atau Omicron.

Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengatakan, pemerintah jangan besar kepala karena Indonesia diapresiasi sebagai salah satu negara terbaik dalam penanganan Covid-19.

“Kita dianggap berhasil, harusnya mempertahankan keberhasilan itu untuk diakui seluruh dunia. Bukan malah meremehkan dengan memandang kita selama ini bisa menangani,” sebut Trubus pada Kompas.com, Jumat (17/12/2021).

Baca juga: Omicron Terdeteksi, Epidemiolog Minta Pemerintah Lakukan Penyelidikan Epidemiologi Komprehensif

Trubus menilai ada beberapa indikasi pemerintah berpotensi menyepelekan penyebaran varian Omicron. Pertama, mereduksi komunikasi dan meminta masyarakat untuk tenang.

“Harusnya kita itu justru lebih waspada saat ini bukan meremehkan,” kata dia.

Kedua, lanjut dia, belum ada aturan yang jelas untuk mencegah penyebaran varian asal Afrika Selatan itu.

Dalam pandangan Trubus pemerintah jangan hanya memberi imbauan, tapi mesti mengeluarkan aturan yang jelas untuk melarang masyarakat bepergian ke luar negeri.

“Kalau kita negara hukum ya tidak ada lagi himbauan. Harusnya semua (perjalanan ke luar negeri) dilarang sementara waktu sampai situasi kondusif,”ungkapnya.

Terakhir, Trubus melihat ketidakseriusan pemerintah karena berbagai aturan untuk penanganan Covid-19 saat ini hanya berbentuk Surat Edaran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Ia menuturkan secara hukum harusnya berbagai aturan itu dibuat dalam bentuk Peraturan Menteri atau Peraturan Presiden.

Baca juga: Cegah Penularan Omicron, Wali Kota Jakarta Utara Perketat Prokes dan Gencarkan Vaksinasi Covid-19

“Karena kalau Surat Edaran Satgas Covid-19 bersifat mengikat itu aneh. Itu legal formalnya enggak ada tapi orang disuruh patuh dengan itu,” ucapnya.

Pemerintah melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12/2021) mengumumkan bahwa varian Omicron telah masuk ke Indonesia.

Kasus pertama ditemukan pada petugas kebersihan Wisma Atlet. Budi menjelaskan saat ini petugas itu sudah menjalani karantina dan telah dinyatakan negatif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com