Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Terdeteksi, Epidemiolog Minta Pemerintah Lakukan Penyelidikan Epidemiologi Komprehensif

Kompas.com - 17/12/2021, 11:17 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengatakan, pemerintah harus melakukan penyelidikan epidemiologi secara komprehensif, menyusul ditemukannya satu kasus Covid-19 akibat varian Omicron di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Langkah tersebut dinilai perlu dilakukan untuk menemukan sumber penularan.

"Penyelidikan epidemiologi secara komprehensif dan diteliti untuk menemukan siapa sumber penularan, karena yang sekarang yang kena adalah petugas kebersihan dan tidak ada riwayat ke luar negeri namun berada di pintu masuk," kata Masdalina saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/12/2021).

Masdalina mengatakan, petugas kebersihan dan tenaga kesehatan merupakan bagian dari pintu masuk yang selalu bertemu dengan pelaku perjalanan internasional yang melakukan isolasi dan karantina.

Baca juga: Petugas Terpapar Omicron, Wisma Atlet Sudah Tracing Seluruh Pasien dan Pekerja

Oleh karenanya, kata dia, kedua kelompok tersebut sangat berisiko terpapar Covid-19.

Selain itu, ia meminta masyarakat di level komunitas mewaspadai varian Omicron dengan ikut berpartisipasi dalam penemuan kasus (case finding) secara sistematis.

"Kalau kita lakukan pengambilan sampel pada anak-anak sekolah PTM nah itu bagian case finding maka harus diperluas dan rutin dilakukan mengapa mereka juga kelompok rentan dan satu kasus kena cepat menyebarnya," ujarnya.

Masdalina meminta pemeriksaan sampel Covid-19 dengan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mendeteksi varian B.1.1529 tidak hanya dari pemeriksaan PCR dengan menggunakan metode S gene target failure (SGTF), melainkan bisa dari klaster Covid-19.

"Jangan hanya dari SGTF saja yang di WGS, juga dilakukan kepada klaster besar atau kepada kasus yang mengalami perburukan cepat, mestinya kita lakukan WGS," tuturnya.

Lebih lanjut, Masdalina mengatakan, antisipasi penularan varian Omicron masih efektif dilakukan di pintu-pintu masuk kedatangan dengan melakukan entry dan exit test serta karantina 10 hari bagi pelaku perjalanan yang sudah divaksinasi lengkap.

Baca juga: Omicron Terdeteksi, Pemerintah Lockdown Wisma Atlet Kemayoran 7 Hari

"10 hari kami kira cukup untuk mereka yang divaksin 2 kali," pungkasnya.

Satu kasus positif Covid-19 akibat penularan varian virus Corona B.1.1.529 atau varian Omicron terdeteksi di Indonesia.

Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RSDC Wisma Atlet.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet.

"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (16/12/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com