Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi 2024, Partai Buruh Janji Tak Seperti Kebanyakan Parpol yang Pragmatis

Kompas.com - 15/12/2021, 13:33 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengeklaim bahwa partainya tidak akan terbawa pragmatisme politik seperti kebanyakan partai politik di Indonesia.

Menurut dia, pragmatisme ini membuat parpol menggunakan segala cara agar terpilih saat pemilu.  

“Perubahan selalu dimulai dari tidak mengikuti status quo. Orang selalu bilang segala-galanya uang dalam partai, segala-galanya ketokohan, maka artis yang tidak punya kemampuan pun direkrut untuk menggaet suara. Partai ini kami desain dan didirikan sebagai anomali, keluar dari pikiran-pikiran itu,” ungkap Said kepada Kompas.com pada Selasa (14/12/2021).

Ia menjamin, partai ini akan konsisten dalam perjuangan kelas, sebagaimana gerakan-gerakan sejenis di Amerika Latin.

Ia optimistis dengan hal tersebut. Pasalnya, berdasarkan fenomena di sejumlah negara, seperti Pedro Castillo di Peru, membuktikan bahwa Partai Buruh dapat menggeser partai lama.

Baca juga: Partai Buruh Ingin Calonkan Presiden pada 2024, Berharap Presidential Threshold Dihapus

“Banyak pengusaha menengah ke bawah, yang baik-baik, yang akan dukung. Perubahan-perubahan itu datang dari kelas menengah bawah bukan dari menengah atas. Itu yang mau kita kerjakan,” kata Said.

“Sekali lagi, mungkin saya terlalu idealis, tapi saya berkeyakinan, hanya Partai Buruh yang (basisnya) partai kelas,” ucapnya.

Menghadapi Pemilu 2024, Said mengaku memasang target lolos ke Senayan. Ia pun berjanji, tidak akan ada politik uang, termasuk mahar-mahar politik dalam partainya.

Ia juga berharap, partainya dapat mencalonkan presiden melalui konvensi terbuka, namun terlebih dulu ingin agar ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen yang berlaku saat ini dapat dihapus.

Said mengeklaim, telah menjadi prinsip Partai Buruh bahwa mereka tidak akan mencalonkan sosok elite.

“Saya selalu menanamkan itu ke semua orang. Kalau tidak, ngapain kita bikin Partai Buruh, kalau hanya menjadi sama seperti yang sekarang ini,” tutupnya.

Baca juga: Ketua KSPI DKI: Partai Buruh Dukung Demo Serikat Pekerja yang Tuntut Kenaikan UMP 2022

Sebelumnya, Partai Buruh yang punya akar historis dalam kancah perpolitikan nasional kembali dihidupkan oleh sejumlah organisasi buruh pada 5 Oktober 2021 di Jakarta.

Said yang notabene Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terpilih menjadi Presiden Partai Buruh periode 2021-2026.

Ia mengungkapkan, salah satu alasan partai yang dipimpinnya dihidupkan kembali adalah terkait kekalahan perjuangan buruh dalam pembahasan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.

Ia juga menyebut bahwa Partai Buruh ingin memperjuangkan aspirasi para buruh dalam parlemen, sehingga perjuangan buruh tidak lagi dilakukan hanya di jalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com