Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Haji Lulung, Waketum PPP: Tak Putus Komunikasi meski Sempat Beda Partai

Kompas.com - 14/12/2021, 13:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku kehilangan sosok politikus senior PPP Abraham Lunggana alias Haji Lulung yang meninggal dunia pada Selasa (14/12/2021) sekitar pukul 10.51 WIB.

Arsul menceritakan bahwa mereka memiliki komunikasi yang akrab sebagai sesama politisi.

Komunikasi itu pun bahkan terus berlanjut meski keduanya sempat berbeda pandangan dan partai politik.

"Ketika beliau menjadi anggota DPR dari PAN beliau tetap bertegur sapa dengan saya layaknya seorang teman akrab," kata Arsul saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Haji Lulung Meninggal Dunia di RS Harapan Kita

Diketahui, Haji Lulung saat ini merupakan Ketua DPW PPP DKI Jakarta. Namun, sebelumnya Haji Lulung sempat menjadi anggota DPR dari Fraksi PAN.

Kemudian, pada September 2021, Haji Lulung mengundurkan diri dari PAN dan kembali ke partai politik lamanya, PPP.

Kembali ke Arsul, dirinya mengaku sempat menggoda Haji Lulung untuk kembali ke PPP.

Haji Lulung menanggapi dengan serius dan menegaskan akan kembali ke PPP pada waktu yang tepat.

"Beliau bilang akan ada waktunya. Dan waktu beliau kembali pulang ke PPP ternyata tidak lama dari percakapan di DPR itu, tapi saya sedih juga beliau tidak lama di rumah yang membesarkannya ini," kenang Arsul.

Baca juga: Perjalanan Politik Haji Lulung: Lawan Ahok, Dipecat PPP, hingga Kembali ke Partai Kabah

Menurut dia, selama berbeda pandangan politik, keduanya tidak pernah saling marah.

Begitu juga dengan komunikasi tetap berjalan dengan baik.

"Silaturahmi kami tidak putus, dengan komunikasi yang tetap enak," ucap Arsul.

Oleh karena itu, Arsul menyebut bahwa Haji Lulung adalah pribadi yang hangat dalam pergaulan.

Meski demikian, menurut dia, Haji Lulung juga memiliki keyakinan pada pilihan politiknya.

"Haji Lulung adalah sosok politisi yang istiqomah dengan apa yang menjadi keyakinan politiknya. Beliau juga sosok yang tidak pernah putus bersilaturahmi meski dengan yang pandangannya berbeda dengan dia," kata Arsul.

"Kadang memang dipandang kontroversial, tapi beliau pribadi yang hangat dalam pergaulan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com