Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Varian Corona Omicron, Menlu Ungkap 4 Agenda RI Wujudkan Visi 2045

Kompas.com - 01/12/2021, 23:19 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, ketidakpastian menjadi tema utama saat pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia.

Retno kemudian menyinggung soal kemunculan varian baru corona, yakni Omicron dan kenaikan kasus di sejumlah negara Eropa.

“Varian baru, Omicron, menjulang di ambang pintu kami, mendorong negara-negara untuk menutup perbatasan mereka lagi,” kata Retno dalam acara virtual “Opening Session Kongres Indonesianis Sedunia”, Rabu (1/12/2021).

Baca juga: Menko PMK Sebut Lapangan Pekerjaan Tantangan Realisasikan Indonesia Emas 2045

Menurut dia, kehadiran varian baru ini akan membuat banyak pihak mempertanyakan dampak ketidakpastian pandemi dalam visi Indonesia tahun 2045.

Retno pun mengungkapkan 4 agenda pemerintah yang harus dijaga dan tingkatkan dalam rangka mewujudkan visi Indonesia 2045.

Pertama, soal meningkatkan ketahanan kesehatan. Menurutnya, pandemi telah mengingatkan bahwa ketahanan kesehatan adalah hal mendasar.

“Begitu ketahanan kesehatan kita runtuh, ekonomi global goyah,” ucap Retno.

Retno menyebut, kapasitas industri kesehatan harus ditingkatkan dan dalam jangka panjang arsitektur kesehatan global juga perlu diperkuat.

Kedua, adalah agenda ekonomi hijau dan berkelanjutan. Retno mengatakan, pelaksanaan ekonomi hijau dan berkelanjutan harus dilakukan secara seimbang dengan pembangunan sosial dan ekonomi.

Kemudian, upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta pelestarian sumber daya hutan dan laut juga harus terus memberikan ruang bagi negara berkembang untuk membangun ekonominya.

Agenda ketiga adalah transisi energi. Menurut Retno, ekonomi hijau dan berkelanjutan sangat terkait dengan transisi energi.

Ia menyebut, proyek prioritas telah ditetapkan mulai dari pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, pasar karbon, serta pengembangan kawasan industri hijau untuk rantai pasokan industri baterai dan kendaraan listrik.

Namun, transisi ke energi baru dan terbarukan cukup mahal dan membutuhkan keahlian terlebih dahulu.

“Oleh karena itu, investasi dan alih teknologi yang ramah lingkungan dan terjangkau menjadi penting,” imbuhnya.

Keempat, adalah transisi digital. Retno menyebut ekonomi digital akan menjadi alat utama untuk mencapai visi 2045.

Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu yang ekonomi digitalnya paling cepat berkembang di Asia Tenggara.

“Ekonomi digital kami menggabungkan lebih dari 2.300 startup, yang terbesar kelima di dunia, juga dengan 10 unicorn dan 1 decacorn,” kata Retno.

Baca juga: Kemenko PMK: Pembudayaan Literasi Sangat Penting untuk Wujudkan SDM Indonesia Unggul 2045

Retno menyadari keempat agenda ini tidak mudah untuk dilakukan. Namun, menurutnya, kunci dari keberhasilan pelaksanaan agenda ini adalah kolaborasi dan inovasi.

Ia juga berharap pelaksanaan kegiatan Kongres Indonesianis Sedunia dapat semakin mewujudkan visi Indonesia 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com