Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Urutan Kelima Kasus Diabetes Terbanyak di Dunia

Kompas.com - 22/11/2021, 06:28 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan, Indonesia menempati urutan kelima kasus diabetes terbanyak di dunia.

"Indonesia menempati urutan kelima diabetes di dunia. Dari evaluasi kelihatan satu dari sepuluh orang di Indonesia menderita diabetes," kata Dante Saksono Harbuwono saat menjadi pembicara dalam acara diskusi terbuka Oftamologi Komunitas Monthly (OFKOMers) yang diikuti dari YouTube INACOS di Jakarta, Minggu (21/11/2021) malam.

Dante mengatakan, Maluku Utara menempati angka kasus tertinggi penyakit diabetes atau kencing manis di Indonesia.

Baca juga: Alasan Diabetes Sering Tak Terdiagnosis

 

Hampir seperempat populasi masyarakat di wilayah itu menderita diabetes.

Selain Maluku Utara, kata Dante, wilayah lainnya yang juga mengalami penyakit yang dikenal sebagai sebutan kencing manis ini juga berada di DKI Jakarta dan kawasan sekitarnya.

Hasil survei kesehatan yang dilakukan Kemenkes RI menyebutkan, 14 persen pasien obesitas saat ini berada di Jakarta.

"Di Jakarta sekitar seperempat orang mengalami hipertensi, obesitas, diabetes. Untuk ibu-ibu lebih banyak alami metabolisme sindrom," kata dia. 

Dante memperkirakan jumlah itu bisa makin meningkat seiring kebiasaan hidup yang tidak sehat.

"Studi di Jakarta pada 2026 angka diabetes diperkirakan 12,1 persen. Artinya satu dari delapan orang di Jakarta menderita diabetes. Sedangkan di suburban, Jakarta-Depok dan lainnya angka diabetesnya bisa lebih tinggi lagi," kata dia. 

Menurut dia, orang Asia cenderung lebih berisiko terkena penyakit dibetes dibandingkan masyarakat keturunan Eropa meski indeks massa tubuhnya rendah atau tidak gemuk.

Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Mengonsumsi Madu?

 

Berbeda dengan di negara maju, diabetes sebagian besar dialami orang yang obesitas.

Dante mengatakan, beberapa penelitian disimpulkan risiko diabetes yang membayangi orang Asia sebab memiliki otot lebih sedikit dan lemak perut lebih banyak.

"Diabetes di Asia dan Kaukasia ditandai oleh faktor genetik dan epigenetik yang dipicu oleh penurunan produksi insulin pada pankreas seseorang," kata dia.

Ia juga menyebut, diabetes menyebabkan komplikasi mikrovaskiler dan makrovakular, bahkan bisa dua-duanya terjadi secara bersamaan.

"Studi menunjukkan komplikasi ginjal di Asia 60 persen, 40 persen di Kaukasia. Orang Asia selain cenderung diabetes dia cenderung mudah alami komplikasi di ginjal," kata Dante. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com