Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Capaian Vaksinasi Covid-19 pada Lansia Masih Jauh dari Harapan

Kompas.com - 28/10/2021, 09:52 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, vaksinasi terhadap kelompok lanjut usia (lansia) masih jauh dari target.

Dari total 21,5 juta lansia, baru sekitar 5,1 juta atau 23,7 persen lansia yang sudah divaksinasi lengkap. Kemudian, baru 8,2 juta lansia atau sekitar 38 persen lansia yang mendapat vaksin dosis pertama.

"Yang paling serius adalah kaum lansia yang masih banyak yang harus dipersuasi untuk ikut program vaksinasi," kata Reisa dalam konferensi pers, Rabu (27/10/2021).

"Masih jauh dari harapan kita semua karena lansia adalah kelompok pertama yang kita vaksinasi sejak awal tahun ini," tuturnya.

Sementara, dari target 141.211.181 warga rentan yang jadi sasaran vaksinasi, baru 25 persen yang divaksinasi lengkap. Sedangkan 50 persen sudah vaksin pertama.

Baca juga: Covid-19 Naik di Sejumlah Negara, Kemenkes: Vaksinasi Saja Tak Cukup

Lalu, baru 3,1 juta anak-anak usia 12-17 tahun yang divaksin lengkap dan 3,8 juta anak yang mendapatkan vaksin dosis pertama.

Adapun total target sasaran vakasinasi yang ditetapkan pemerintah sebanyak 208.265.720 orang.

Menurut data Satgas Penanganan Covid-19 hingga Rabu (27/10/2021) pukul 18.00 WIB, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak 115.502.524 orang atau 55,46 persen.

Sementara, jumlah yang sudah divaksin dosis kedua sebesar 70.113.618 orang atau 33,67 persen.

"Ini adalah termasuk titik lengah juga yang besar. Apabila di ruang publik masih banyak yang belum divaksinasi, risiko tertular Covid19 masih tetap tinggi," ujar Reisa.

Dengan data tersebut, Reisa meminta masyarakat untuk menggencarkan ajakan vaksinasi, utamanya pada kelompok lansia.

Baca juga: UPDATE 27 Oktober: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Capai 33,67 Persen dari Target

Bersamaan dengan itu ia mengingatkan seluruh pihak untuk tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Jangan lengah karena hanya penyesalan yang akan kita dapatkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com