Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Perdagangan, Turisme, dan Investasi Harus Digerakkan, Jangan Terlambat

Kompas.com - 20/10/2021, 11:37 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyetujui sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi mulai digerakkan kembali. Namun, ia menekankan aspek kesehatan harus tetap diperhatikan.

Jokowi mengingatkan pentingnya disiplin protokol kesehatan dan program vaksinasi Covid-19.

"Saya setuju perdagangan, turisme, investasi harus mulai digerakkan. Jangan terlambat. Tetapi, dengan catatan, kesehatan tetap nomor satu," ujar Jokowi, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Apkasi Otonomi Expo, di Istana Bogor, Rabu (20/10/2021).

Baca juga: Dua Tahun Jokowi-Ma’ruf, Lonjakan Kasus Covid-19 dan Duka Selama Pandemi

"Perekonomian perlu diaktifkan dengan waspada terhadap masalah kesehatan, disiplin protokol kesehatan dan juga vaksinasi yang harus cepat dilanjutkan," tutur dia.

Jokowi mengungkapkan, per Selasa (19/10/2021) sudah sebanyak 171 juta dosis vaksin Covid-19 disuntikkan ke masyarakat.

Sementara, target cakupan vaksinasi hingga akhir Desember 2021 minimal mencapai 270 juta dosis.

"Jadi masih banyak sekali dalam dua bulan lebih ini yang harus kita lakukan. Utamanya berkaitan dengan vaksin," tutur Jokowi.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Bapak dan Ibu, Saudara Bupati semuanya dalam pelaksanaan vaksinasi di daerah," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Ingin Lebih dari 70 Persen Penduduk RI Sudah Divaksin di Akhir 2021

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan keinginan agar laju vaksinasi terus dipercepat.

Ia menargetkan, lebih dari 70 persen penduduk Indonesia sudah divaksinasi pada akhir tahun ini.

"Kita berharap, kita targetkan di akhir tahun nanti lebih dari 70 persen penduduk kita telah divaksinasi," kata Jokowi, saat kunjungan kerja di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (19/10/2021).

Jokowi mengatakan, percepatan vaksinasi salah satunya dilakukan dengan vaksinasi door to door. Dengan metode tersebut, vaksinator datang dari rumah ke rumah untuk memberikan pelayanan ke masyarakat.

"Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan vaksin secepat-cepatnya," kata Jokowi.

Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna di Depok Hampir Kedaluwarsa, Pemkot Jemput Bola Vaksinasi

Jokowi berharap vaksin dapat memberikan perlindungan masyarakat dari penularan virus corona. Semakin cepat vaksinasi selesai maka semakin cepat pula herd immunity atau kekebalan komunal terbentuk.

"Kita harapkan dengan vaksinasi ini perlindungan bisa diberikan secara maksimal kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa terproteksi dari penyebaran Covid-19," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com