Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ishaq Zubaedi Raqib
Mantan Wartawan

Ketua LTN--Infokom dan Publikasi PBNU

NU, Muhammadiyah, dan Presiden Baru: Antara Gus Yahya dan Prof Mu'ti

Kompas.com - 15/10/2021, 12:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sang mantera

MEMBAYANGKAN gerak roda kehidupan kenegaraan, kemasyaratakan dan kebangsaan pasca-2024, seperti marapal mantera. Penuh aksara, sarat makna, dan mengandung kekuatan yang melimpah.

Penuh aksara, sebab para penggerak roda kehidupan itu nanti adalah anak-anak muda, generasi penuh talenta, mengitari punggung bumi untuk mencari ilmu, menuntutnya dan mengamalkannya.

Sarat makna karena mantera mereka adalah gumpalan huruf mengandung ilmu pengetahuan, sains dan teknologi. Tiga komponen ini, akan menjelma kekuatan yang melimpah.

Itulah modal utama anak muda bangsa. Mereka akan merangkai sejuta perspektif mengenai rancang bangun Indonesia masa depan.

Di tempurung kepala mereka, tersimpan sketsa dan gambar kehidupan yang penuh kejutan, gejolak, dan disrupsi.

Saat tahun itu tiba, saat musim gugur berganti musim semi, nama-nama besar masa lalu akan menjadi masa lalu dengan nilai dan warisannya.

Digantikan nama-nama baru dengan masa depan yang menantang. Masa depan yang gemilang dengan landasan nilai masa lalu yang cemerlang.

Sosok besar

Sosok-sosok besar dalam lanskap kenegaraan dan kemasyarakatan seperti Megawati Soekarnoputri, SB Yudhoyono, Jusuf Kalla, Amien Rais, KH Ma'ruf Amin, Sri Sultan HB X, Surya Paloh, Wiranto, Rizal Ramli, Fuad Bawazier dan lain-lain, akan segera surut. Gulung pentas. Tutwuri Handayani.

Sejumlah figur menjulang lain seperti Buya Syafii Ma'rif, Said Aqil Siradj, Haedar Nashir, Din Syamsuddin, Emha Ainun Nadjib, Azyumardi Azra, Hidayat Nurwahid, Yusril Ihza Mahendra, mewakili generasinya, bersiap meninggalkan gelanggang. Bersiap menyaksikan para the golden generation memimpin bangsanya.

Saat tahun itu datang, akan bertaburan bintang baru yang melesat di orbitnya. Bursa gagasan mengenai konsep kenegaraan akan datang dari nama-nama besar seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Mahfud MD, Anies Baswedan, Khofifah Indar Parawansa, Puan Maharani, Basuki Tjahaja Purnama.

Tri Rismaharini, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Yenny Wahid, Nadiem Makarim, Erick Thohir.

Pada akhir kompetisi, satu di antara mereka akan jadi Presiden RI dan Wakil Presiden RI. Satunya jadi Ketua DPR RI dan MPR RI. Lainnya berada di posisi-posisi strategis elite bangsa.

Vis a vis

Generasi muda progresif dengan gagasan-gagasan besar, mesti dijaga dengan pagar moral yang kuat. Negeri bertabur agamawan, Indonesia, akan memasuki gerbang peradaban masa depan.

Gerbang itu haruslah dibangun di atas landasan moral yang kuat, berakar pada kedalaman jati diri dan budaya yang adiluhung.

Para moralis dan agamawan inilah yang akan memagari, mengawasi, menjadi mata-mata. Mata-mata umat, masyarakat dan bangsa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com