Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Penjelasan soal Nama Luhut di Pandora Papers | Jokowi Hampiri Pedagang Kaki Lima yang Bentangkan Spanduk

Kompas.com - 06/10/2021, 08:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan muncul di dalam dokumen Pandora Papers.

Dokumen tersebut ialah laporan yang membocorkan sekitar 12 juta file berupa dokumen, foto, dan email yang mengungkap harta tersembunyi, penggelapan pajak, serta kasus pencucian uang yang melibatkan orang terkaya dan berkuasa di dunia.

Munculnya nama Luhut dalam dokumen tersebut menarik minat para pembaca Kompas.com. Artikel tentang penjelasan juru bicara Luhut Jodi Mahardi, mengenai keberadaan nama Luhut di Pandora Papers pun menjadi berita terpopuler nasional.

Kemudian, kabar tentang Presiden Joko Widodo menghampiri seorang pedagang kaki lima di Sorong, Papua Barat, juga banyak dicari para pembaca Kompas.com

Pedagang itu membentangkan spanduk bertuliskan "Selamat datang Pak Jokowi tolong perhatikan kami pedagang kaki lima" di tepi Jalan Basuki Rahmat, Kota Sorong.

Artikel yang berisikan tentang Jokowi yang menghampiri pedagang kaki lima itu pun masuk ke dalam deretan berita populer nasional.

Berikut paparannya:

1. Penjelasan soal Nama Luhut di Pandora Papers

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi, angkat bicara soal nama Luhut Binsar Pandjaitan yang disebut-sebut masuk dalam laporan Pandora Papers.

Pandora Papers merupakan laporan yang membocorkan sekitar 12 juta file berupa dokumen, foto, dan email yang mengungkap harta tersembunyi, penggelapan pajak, serta kasus pencucian uang yang melibatkan orang terkaya dan berkuasa di dunia.

Laporan tersebut adalah hasil temuan lebih dari 600 jurnalis yang berasal di 117 negara.

Selengkapnya baca: Luhut Pandjaitan Disebut dalam Pandora Papers, Ini Penjelasan Jubir

2. Jokowi Hampiri Pedagang Kaki Lima yang Bentangkan Spanduk

Presiden Joko Widodo melihat seorang warga membentangkan spanduk ketika dalam perjalanan menuju lokasi penanaman jagung di Kelurahan Klamesen, Kecamatan Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (4/10/2021).

Dikutip dari siaran pers di laman resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (5/10/2021), seorang pedagang kaki lima membentangkan spanduk bertuliskan "Selamat datang Pak Jokowi tolong perhatikan kami pedagang kaki lima" di tepi Jalan Basuki Rahmat, Kota Sorong.

Siang harinya, setelah memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Papua Barat, Jokowi meminta Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono untuk mengantarkannya kembali ke lokasi tempat spanduk dibentangkan.

Selengkapnya baca: Jokowi Hampiri Pedagang Kaki Lima yang Bentangkan Spanduk di Sorong

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com