Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Untuk Pertama Kalinya Kasus Aktif Covid-19 di Bawah 1 Persen

Kompas.com - 06/10/2021, 06:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya persentase jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat di bawah 1 persen.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kondisi ini terjadi dalam sepekan terakhir.

"Untuk kasus aktif, ini kali pertama Indonesia berada di bawah angka 1 persen yaitu 0,86 persen di minggu terakhir. Jika dibandingkan saat lonjakan kedua, kasus aktif sempat menyentuh 19 persen," ujar Wiku, dikutip dari siaran pers di laman covid19.go.id, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Dalam Sepekan, Rata-rata Penambahan Kasus Covid-19 Harian di Bawah 2.000

Wiku menyebutkan, angka kasus aktif Covid-19 saat ini lebih baik dari rata-rata dunia. Sebab, rata-rata kasus aktif dunia tidak pernah mencapai di bawah 1 persen.

"Dan saat ini kasus aktif dunia sebesar 7,77 persen. Penurunan (kasus aktif) yang sangat drastis ini berhasil kita capai dalam waktu kurang lebih dua bulan saja," tegas Wiku.

Namun, Wiku mengingatkan kepada pemerintah daerah, utamanya yang saat ini memiliki kasus aktif yang masih tinggi.

Daerah tersebut yakni Kalimantan Utara 8,83 persen, Papua 5,33 persen, Aceh 4,0 persen, Kalimantan Tengah 3,08 persen dan Lampung 2,63 persen.

Sementara itu, apabila dilihat dari data kematian pekan ini, terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan kematian tertinggi.

Kelimanya yaitu Jawa Tengah sebanyak 100 kasus kematian, Jawa Timur 81 kasus, Aceh 63 kasus, Papua 44 kasus dan Bali 41 kasus.

Wiku mengingatkan agar Aceh dan Papua memperhatikan kondisi itu.

"Pasalnya, baik kondisi kematian maupun kasus aktifnya sejalan dengan kondisi bed of ratio (BOR) atau ketersediaan tempat tidur pada provinsi tersebut," ungkap Wiku.

"Papua dan Aceh sama-sama masuk lima besar kematian dan kasus aktif tertinggi minggu ini, nyatanya juga termasuk lima besar BOR tertinggi," lanjutnya.

Baca juga: UPDATE 5 Oktober: Ada 29.823 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Adapun BOR di Papua tercatat sebesar 20,52 persen dan BOR di Aceh 14,27 persen.

Sementara itu, provinsi lainnya yang mencatatkan BOR tertinggi adalah DI Yogyakarta sebesar 15,84 persen, Bali sebesar 11,28 persen dan NTT sebesar 11,44 persen.

"Maka perlu perhatian bagi lima provinsi ini untuk segera turunkan BOR-nya. Dengan segera meningkatkan kualitas penanganan pasien Covid-19 agar seluruhnya dapat sembuh," kata Wiku.

Wiku meminta pemerintah daerah membaca data dan angka Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

Setelah itu data tersebut dapat diperbandingkan dengan daerah lainnya serta angka nasional. Dengan demikian dapat mengetahui posisi daerah masing-masing saat ini.

"Jika ternyata berada di posisi tertinggi, untuk perkembangan yang kurang baik, seperti kasus aktif, kasus positif, kematian dan BOR, maka segera koordinasikan dengan perangkat daerah atau pemerintah pusat jika diperlukan," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com