Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di HUT DPD, Jokowi: Membangun Indonesia Tak Bisa Hanya di Jawa

Kompas.com - 01/10/2021, 15:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk ingat akan peran dan fungsinya sebagai penyalur aspirasi masyarakat daerah.

Sebab, ia menilai bahwa aspirasi masyarakat daerah sangat penting untuk pembangunan Indonesia.

"Membangun Indoensia tak bisa hanya dengan membangun Jawa. Membangun Indonesia bangun seluruh Tanah Air Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Pulau Rote," kata Jokowi dalam pidato virtual untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 DPD RI, Jumat (1/10/2021).

Pidato itu ditayangkan di sela-sela pembukaan acara HUT ke-17 DPD RI di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Jokowi menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada DPD RI.

Ia berpesan, meski terbilang muda, namun DPD memiliki posisi dan kontribusi sangat penting dan strategis bagi bangsa.

Baca juga: Selain Buka PON XX, Presiden Jokowi Dijadwalkan Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Papua

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, tidak boleh ada yang tertinggal dalam membangun Indonesia. Dalam hal ini, pinta Jokowi, semua masyarakat harus punya kesetaraan pelayanan dari negara.

"Dapat akses pendidikan, kesehatan dan pekerjaan yang layak," ucapnya.

Oleh karena itu, Jokowi mengajak DPD dan lembaga negara lainnya untuk meningkatkan eksistensi.

Terlebih, ia mengatakan bahwa saat ini masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Kondisi pandemi, kata dia, membuat Negara perlu merespons dengan cepat apa yang menjadi keluhan masyarakat.

"Pandemi ajarkan kepada kita, diperlukan cara-cara baru dalam situasi yang cepat dan berdampak luas. Situasi extra ordinary ini mengharuskan sistem ketatanegaraan dan pemerintahan kita bekerja responsif adaptif dan responsibel," pesan Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com