Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Tegaskan Virus Corona Varian Mu Belum Ditemukan di Indonesia

Kompas.com - 07/09/2021, 19:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan bahwa virus corona varian Mu atau B.1.621 belum ditemukan di Indonesia.

Hal itu dipastikan dari hasil whole genome sequencing (WGS) atau pemeriksaan penyebaran mutasi virus di Tanah Air.

"Data whole genome sequencing per 6 September 2021 menyebutkan bahwa varian ini tidak ditemukan di Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (7/9/2021).

Wiku mengatakan, virus corona varian Mu pertama kali ditemukan di Colombia pada Januari 2021. B.1.621 kemudian ditetapkan sebagai variant of interest (VOI) atau varian yang diamati oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) per 30 Agustus 2021.

Varian yang masuk dalam VOI merupakan varian yang mengalami perubahan pada susunan genetikanya. Perubahan ini diprediksi dapat mempengaruhi karakteristik virus.

Namun demikian, kata Wiku, hingga kini belum dapat dipastikan indikasi karakteristik Mu. Misalnya, lebih ganas dibanding varian Delta atau dapat menghindari kekebalan tubuh.

"Masih merupakan perkiraan dan masih terus diteliti lebih dalam," ujarnya.

Baca juga: Jokowi: Covid-19 Tak Mungkin Hilang, Waspada Varian Delta dan Mu

Untuk mencegah masuknya varian Mu ke Indonesia, lanjut Wiku, pemerintah melakukan pengetatan kebijakan karantina internasional.

Pelaku perjalanan internasional juga harus bebas Covid-19 yang dibuktikan dari tes PCR. Tak hanya itu, pelaku perjalanan juga sudah harus divaksin.

Upaya tersebur juga dibarengi dengan percepatan vaksinasi dan berbagai kebijakan lainnya yang pada pokoknya bertujuan untuk menekan angka penularan virus.

"Tentunya hal ini hanya dapat berhasil jika dibarengi dengan peran aktif masyarakat yang tetap mempertahankan disiplin 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan divaksinasi," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com