Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Dorong Belajar Tatap Muka di Wilayah PPKM Level 3

Kompas.com - 27/08/2021, 14:22 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mendorong pembelajaran tatap muka (PTM) di daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di bawah level 3.

Menurut dia, sistem pembelajaran saat ini yang tidak ideal menyebabkan loss learning, loss protection dan loss generation.

"Menghindari anak anak Indonesia mengalami loss learning, loss protection dan loss generation menjadi isu penting, melihat dampak buruk yang menumpuk pada anak akibat pandemi," kata Jasra dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/8/2021).

Jasra mengatakan, dalam kondisi normal, ada tiga pembagian waktu yang melingkupi anak di dalam berinteraksi. Yaitu delapan jam di rumah, delapan jam di sekolah dan delapan jam di lingkungan.

Baca juga: Sejumlah Sekolah di Jakpus Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Namun karena masa pandemi Covid-19 pembagian waktu tersebut hilang dan berdampak risiko buruk anak.

"Sehingga mendorong PTM di daerah yang memiliki kebijakan PPKM level 3 menjadi penting," ujarnya.

Namun, Jasra memahami bahwa saat ini Indonesia masih mengalami angka kematian akibat Covid-19 yang cukup tinggi bahkan di tingkat dunia.

Oleh karena itu, menurut dia, perlu adanya vaksin Covid-19 tidak hanya untuk orangtua tetapi juga anak-anak sehingga klaster penularan bisa dicegah.

"Capaian vaksin untuk anak, dari target 26 juta lebih anak, baru mencapai, untuk vaksin pertama 2.478.886 dan vaksin kedua 1.370.995," ujarnya.

"Artinya keinginan Presiden membolehkan sekolah bila anak sudah divaksinasi semua, perlu di pertimbangkan dan dipetakan," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate juga mengatakan, pemerintah saat ini menggencarkan program vaksinasi bagi pelajar untuk mendukung persiapan pelaksanaan PTM terbatas di daerah.

Vaksinasi pelajar ini diharapkan akan memperkuat persiapan menuju penerapan PTM terbatas di daerah.

“Karena vaksinasi untuk pendidik telah berlangsung sebelumnya, sekarang tugas kita adalah melakukan percepatan vaksinasi untuk pelajar menjelang dibukanya PTM terbatas di beberapa daerah,” ujar Johnny sebagaimana dilansir dari siaran pers di laman resmi covid19.go.id, Jumat (27/8/201).

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Sebentar Lagi, Para Guru Antusias Mengajar Langsung

"Pemberian vaksin akan memaksimalkan perlindungan dari paparan Covid-19, sekaligus memberikan rasa aman bagi peserta didik dalam mengikuti PTM," lanjutnya.

Johnny menegaskan, percepatan vaksinasi bagi pelajar juga bertujuan mendukung pembentukan kekebalan komunal dan sebagai perlindungan kepada generasi muda.

Namun, meski nantinya para pelajar telah menjalani vaksinasi, Johnny mengingatkan kegiatan PTM tetap harus menerapkan aturan sesuai SKB 4 Menteri, seperti memelihara protokol kesehatan, mengatur jarak, mematuhi aturan kapasitas, menghindarkan kerumunan, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com