Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 16 Agustus, DPR Bakal Gunakan GeNose C19 di Kompleks Parlemen

Kompas.com - 11/08/2021, 07:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan menggunakan alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan nafas yaitu GeNose C19 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta mulai 16 Agustus 2021.

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar menilai, penggunaan GeNose memudahkan petugas keamanan internal dan kesehatan DPR melakukan pengecekan terhadap pengunjung.

"Selain tes swab antigen, kami menggunakan GeNose yang lebih efektif dan praktis. Sehingga metode pengamannya, protokol kesehatannya menjadi berlapis," kata Indra dalam keterangannya, Selasa (10/8/2021).

Menurut Indra, penggunaan GeNose C19 akan melengkapi layanan tes Covid-19 lainnya di Kompleks Parlemen yaitu swab antigen.

Ia mengatakan, penggunaan GeNose C19 juga untuk memastikan semua pihak yang hendak masuk lingkungan parlemen tak terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Dua Sektor Ini Masih Rutin Gunakan GeNose C19

Indra mengapresiasi kelancaran training pengoperasian GeNose C19 di kantor pelayanan kesehatan (yankes) DPR, Senin (9/8/2021).

"Alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut merupakan buatan dalam negeri yang kemampuannya sudah teruji dan akurat," ucapnya.

"Apalagi, GeNose juga penggunaannya instan, sederhana, user friendly, hanya butuh beberapa menit. Mitra-mitra kami yang antigen-nya sudah expired date, bisa segera menggunakan GeNose di lokasi," tambah dia.

Terdekat, lanjut Indra, penggunaan GeNose di DPR akan diterapkan dalam pelaksanaan Sidang Tahunan MPR dan Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-76, sidang bersama DPR dan DPD serta Sidang Paripurna DPR tentang RAPBN pada 16 Agustus 2021.

Ia mengatakan, jalannya sidang tersebut akan dilaksanakan secara minimalis, sederhana dan tanpa memakan waktu yang lama.

"Di masa sidang-sidang komisi, akan digunakan GeNose untuk mem-back up protokol kesehatan yang sudah ada di DPR. Ini demi kesehatan dan keselamatan bersama," tambahnya.

Baca juga: Sidang Tahunan MPR Hanya Akan Dihadiri 60 Orang

Sementara itu, Rektor UGM Panut Mulyono menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan DPR terkait pemanfaatan GeNose.

Sebagai catatan, produk GeNose menjadi contoh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Dalam Negeri.

“Kami sungguh merasakan betapa tingginya dukungan Komisi IX pada inovasi dan penemuan terkait alat dan obat untuk mengatasi pandemi Covid ini,” kata Panut.

Menurut dia, dukungan dari para anggota DPR semakin memotivasi para peneliti UGM lainnya dalam menghasilkan sebuah produk inovasi yang bermanfaat langsung ke masyarakat.

“Dukungan ini makin menguatkan UGM untuk terus berkiprah dan berkontribusi mencari solusi dari persoalan yang dihadapi bangsa agar kita segera keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi segera pulih,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com