Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi ke Kepala Daerah: Munculkan Kepemimpinan yang Kuat agar Rakyat Tahu Kita Ada di Antara Mereka

Kompas.com - 20/07/2021, 08:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh kepala daerah memunculkan kepemimpinan yang kuat di lapangan selama menangani pandemi Covid-19.

Hal itu menurutnya penting agar masyarakat merasakan kehadiran pemerintah di antara mereka.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras kita semuanya. Tapi sekali lagi, saya minta kepemimpinan di lapangan yang kuat itu betul-betul kita munculkan, agar rakyat tahu bahwa kita berada di kanan-kiri (antara) mereka," ujar Jokowi dalam pengarahannya secara virtual untuk kepala daerah seluruh Indonesia, Senin (19/7/2021).

Dia mengakui, saat ini aspirasi masyarakat ingin agar kegiatan sosial dan ekonomi bisa dilonggarkan.

Baca juga: Jokowi: Akhir dari Pandemi Belum Bisa Diprediksi, Kita Butuh Ketahanan Napas yang Panjang

Namun, hal semacam itu bisa dilakukan jika kasus penularan Covid-19 rendah dan jika kasus kronis yang masuk ke rumah sakit juga rendah.

Sementara itu, saat ini kondisi penularan Covid-19 di Indonesia masih berisiko tinggi.

"Bayangkan kalau pembatasan ini dilonggarkan, kemudian kasusnya naik lagi, dan kemudian rumah sakit tidak mampu menampung pasien-pasien yang ada, ini juga akan menyebabkan fasilitas kesehatan kita menjadi kolaps. Hati-hati juga dengan ini," ungkap Jokowi.

Oleh sebab itu, dia meminta kepada gubernur, bupati, dan wali kota yang didukung oleh jajaran Forkopimda betul-betul semuanya fokus dan bertanggung jawab terhadap penanganan pandemi.

Pemerintah pusat menurutnya akan memberikan dukungan.

"Kembali lagi, kuncinya adalah kepemimpinan lapangan mulai dari kepala daerah, camat, kepala desa, dan lurah, termasuk di dalamnya adalah tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh sosial, dan organisasi sosial dan keagamaan di tingkat lokal bawah," tutur Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Kita Perlu Lebih Banyak Korbankan Kepentingan Pribadi, Dahulukan Kepentingan Masyarakat

"Beberapa tindakan di lapangan, saya yakin Bapak-Ibu juga sudah sangat paham. Pertama adalah tindakan lapangan untuk pencegahan. Disiplinkan masyarakat mengikuti protokol kesehatan untuk memakai masker, jaga jarak, dan tidak berkerumun," tegasnya.

Kepala negara menekankan bahwa protokol kesehatan menjadi kunci penting penanganan pandemi.

Selain itu, kata Jokowi, masyarakat juga harus tahu cara mendeteksi dini jika tertular Covid-19, kemudian ke mana memperoleh obat, dan ke mana berkonsultasi, apakah ke dokter atau ke rumah sakit.

"Kuncinya sebetulnya hanya ada dua sekarang ini, hanya ada dua. Mempercepat vaksinasi, sekali lagi mempercepat vaksinasi, yang kedua, kedisiplinan protokol kesehatan utamanya masker, pakai masker," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com