Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN: Kita Mau Rakyat Segera Sembuh dari Covid-19

Kompas.com - 15/07/2021, 13:56 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemerintah ingin masyarakat tak khawatir akan kekurangan obat Covid-19 dan segera sembuh dari sakit yang disebabkan virus Corona tersebut.

Itulah yang menjadi alasan pemerintah membagi-bagikan obat Covid-19 gratis secara langsung kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri di rumah.

"Kami diberi tugas untuk memberikan kepastian pengadaan 300.000 paket yang sekarang sudah dipromosikan atau mulai digerakkan. Tentu hal ini juga menjaga bahwa negara hadir untuk rakyat. Kita mau rakyat segera sembuh dari Covid-19," ujar Erick dalam keterangan pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (15/7/2021).

"Kita mau rakyat tidak kebingungan dengan adanya isu-isu bahwa ada kekurangan obat. Makanya kita penetrasi dengan obat gratis ini secara baik," tegasnya.

Baca juga: Siap Distribusikan Paket Obat Covid-19 Gratis, TNI Turunkan Babinsa dan Libatkan Bidan Desa

Terlebih saat ini pemerintah telah melibatkan TNI untuk mendukung distribusi obat ini.

Erick berharap masyarakat bersabar menanti paket obat-obatan itu tersalurkan.

"Kita harapkan rakyat sabar, kita akan hadir di rumah masing-masing dengan cara yang tepat sesuai Kemenkes dan BPOM," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta program penyaluran obat gratis untuk pasien Covid-19 yang menjalani isoman diawasi secara ketat.

Dia pun meminta pengawasan penyaluran program ini tidak mengganggu ketersediaan obat-obatan terapi Covid-19.

"Saya minta agar dilakukan pengawasan yang ketat di lapangan agar program ini betul-betul bisa maksimal mengurangi risiko karena Covid-19 dan membantu pengobatan warga yang menderita Covid-19," ujar Jokowi dalam sambutannya usai meluncurkan paket obat isoman gratis untuk rakyat di halaman Istana Negara, Kamis.

Baca juga: 3 Vitamin dan Mineral untuk Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri

"Saya minta juga agar program ini tidak mengganggu ketersediaan obat esensial terapi Covid-19 di apotek maupun di RS," lanjutnya.

Jokowi melanjutkan, pemerintah mulai Kamis ini akan membagikan paket vitamin dan obat untuk pasien Covid-19 yang menjalani isoman.

Adapun paket obat yang dibagikan sebanyak 300.000 paket untuk pasien Covid-19 di Pulau Jawa dan Pulau Bali yang saat ini sedang melakukan isoman.

"Kemudian akan dilanjutkan dengan 300.000 paket lagi untuk yang di luar Jawa," lanjutnya.

Menurut Jokowi, ada tiga jenis paket obat yang kita bagikan masing-masing untuk pemakaian selama tujuh hari.

Paket 1, berisi vitamin-vitamin untuk warga dengan hasil tes swab PCR positif tanpa gejala atau OTG.

Baca juga: Skenario Terburuk Covid-19, Luhut Antisipasi jika Kasus Harian Capai 100.000

Lalu paket 2, berisi vitamin dan obat dengan hasil tes swab PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman.

"Untuk paket ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter. Terutama nanti dokter puskesmas," tegas Jokowi.

Kemudian paket 3 berisi vitamin dan obat untuk pasien dengan hasil PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering.

Paket ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter.

Jokowi pun menegaskan bahwa vitamin dan obat yang diberikan untuk masyarakat tidak diperjualbelikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com