Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Masih Tanggal 9, Dokter yang Meninggal Juli Ini Sudah 35 Orang

Kompas.com - 09/07/2021, 17:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengungkap kekhawatirannya terkait peningkatan angka kematian dokter yang terus terjadi sejak lonjakan kasus Covid-19.

Ia mengungkap data PB IDI bahwa hingga Kamis (8/7/2021), total kematian dokter pada bulan Juli 2021 sebanyak 35 orang.

"Di bulan Juli, ini masih tanggal 9 ya. Di bulan Juli saja, sudah 35 sekarang," kata Adib dalam konferensi pers virtual Lapor Covid-19 "Seruan Tenaga Kesehatan Indonesia: Alarm Bahaya dari Benteng Terakhir, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: PB IDI: 458 Dokter Meninggal akibat Covid-19 Selama Pandemi

Ia mengatakan, angka kematian dokter yang meningkat itu terjadi sejak Juni 2021. Padahal sebelumnya, pada Mei, angka kematian dokter tercatat tujuh orang.

Namun, pada Juni 2021 PB IDI mencatatkan jumlah kematian dokter hingga 48 orang. Dengan demikian, ia menyebut total peningkatan kematian itu hampir mencapai tujuh kali lipat.

"Bulan Mei itu bertambah 7 kematian dokter. Langsung naik pada bulan Juni, 48 dokter. Jadi hampir 7 kali lipat," ujarnya.

Adib melanjutkan, berdasarkan laporan PB IDI, puncak kematian dokter akibat Covid-19 terjadi pada Januari 2021 dengan total kematian 65 orang.

Namun, PB IDI mencatat adanya penurunan pada Februari dengan total kematian 31 orang. Angka kematian pun terus menurun dari Maret hingga Mei 2021.

"Bulan Januari itu ada 65, kemudian Februari 31, Maret 16, April 8, dan Mei 7," ucapnya.

Total, PB IDI mencatat selama pandemi berlangsung, ada 458 dokter yang gugur akibat Covid-19. Adapun data tersebut tercatat hingga Kamis (8/7/2021).

Selain itu, ia juga mengungkap kekhawatirannya terkait kondisi yang terjadi saat ini di mana tenaga kesehatan juga banyak yang dirawat.

Baca juga: IDI: Kematian Dokter akibat Covid-19 Naik Hampir 7 Kali Lipat pada Juni 2021

Bahkan, menurutnya saat ini lebih banyak tenaga kesehatan yang menjalani perawatan akibat Covid-19 jika dibandingkan periode Desember 2020 hingga Januari 2021.

"Banyaknya teman-teman tenaga kesehatan yang dirawat ini jauh lebih banyak pada saat ini dibandingkan bulan Desember dan Januari. Ini yang kemudian menjadi satu perhatian," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com