Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Masih Enggan Patuhi Protokol Kesehatan, MUI: Jangan Konyol

Kompas.com - 26/06/2021, 14:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Peduli Covid-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah mengajak masyarakat senantiasa mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Ikhsan mengatakan, mematuhi protokol kesehatan merupakan kewajiban bagi setiap umat beragama untuk berikhtiar sebelum menyerahkan takdir kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Kewajiban kita sebagai umat Tuhan, makhluk Tuhan harus berikhtiar, baru nanti nasibnya itu takdirnya di tangan Tuhan. Nah kalau kita belum berikhtiar ya jangan konyol," kata Ikhsan dalam diskusi yang ditayangkan akun YouTube Radio Smart FM, Sabtu (26/6/2021).

Baca juga: Epidemiolog: Situasi Pandemi Sudah Genting, Protokol Kesehatan Harus Diperketat

Hal itu disampaikan Ikhsan dalam merespons adanya masyarakat yang enggan mematuhi protokol kesehatan dengan alasan percaya akan perlindungan Tuhan.

Menurut Ikhsan, Islam dan agama lainnya mengajarkan bahwa menjaga diri dan nyawa merupakan hal yang lebih diutamakan daripada hal yang lain.

Dalam konteks adanya penyakit seperti Covid-19, Ikhsan pun menyebut ada hadis Rasulullah SAW yang mengimbau agar umatnya menjauhi sebuah wilayah sedang mengalami wabah penyakit.

"Itu sudah disampaikan bahwa kita jangan memasuki wilayah yang sedang dalam keadaan pandemi dan kita harus menghindari jangan memasukkan orang atau siapa pun ke dalam wilayah yang sedang pandemi," ujar Ikhsan.

Baca juga: Ingatkan Disiplin Protokol Kesehatan, Moeldoko: Covid-19 Menyerang Tak Pandang Bulu

Ikhsan mengatakan, umat manusia saat ini memang harus terbiasa dengan kebiasaan baru yang muncul akibat pandemi, misalnya tidak boleh berjabat tangan atau tidak beribadah di tempat ibadah untuk sementara waktu.

Oleh karena itu, ia mendorong agar tokoh agama, tokoh masyarkat, maupun tokoh pemerintah untuk mengajak masyarakat bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19.

"Kalau perlu influencer juga ya supaya mereka mengajak pengikutnya ya untuk (mengingatkan) ini pandemi, ini harus kita atasi, harus kita putus mata rantainya," kata dia.

Secara terpisah, epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani mengingatkan, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia sudah genting.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 dan Wanti-wanti Jokowi soal Disiplin Protokol Kesehatan

Situasi ini, menurut Laura, terlihat dari tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit sudah tinggi, bahkan banyak rumah sakit sudah kesulitan menampung pasien baru.

Oleh karena itu, Laura mendesak semua pihak semakin taat protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan menghindari mobilitas.

Kemudian, ia mendorong pemerintah meningkatkan vaksinasi dan upaya 3T yakni testing, tracing, dan treatment guna memutus penularan Covid-19.

“Pemerintah harus lebih tegas dalam mendukung protokol kesehatan yang diterapkan masyarakat,” kata Laura, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/6/2021).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com