JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya menunggu hasil uji klinis fase III vaksin Covid-19 asal Sinovac terkait penggunaan vaksin tersebut untuk anak-anak.
Hal tersebut disampaikan Nadia dalam menanggapi Pemerintah China yang memberikan persetujuan terkait penggunaan vaksin Sinovac untuk anak-anak, mulai usia 3-17 tahun.
Nadia mengatakan, setelah hasil uji klinis fase III vaksin Sinovac disampaikan, Kemenkes akan menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kita tunggu selesai uji klinis tahap 3nya, Lalu kita tunggu rekomendasi WHO," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/6/2021).
Nadia mengatakan, setelah WHO merekomendasikan penggunaan vaksin Sinovac untuk anak-anak, maka pihaknya akan melakukan kajian bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ITAGI, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait penggunaan vaksin tersebut untuk anak-anak Indonesia.
"Dalam negeri kajian ITAGI, IDAI, IDI, dan BPOM," ujarnya.
Diberitakan, China menyetujui penggunaan darurat vaksin virus corona dari perusahaan Sinovac Biotech untuk anak-anak, mulai usia 3-17 tahun.
Hal ini diumumkan secara resmi oleh pendiri Sinovac, Yin Weidong, paad Jumat (4/6/2021).
Persetujuan vaksin Covid-19 untuk anak-anak mulai usia 3 tahun adalah yang pertama di dunia.
Baca juga: Menkes: Indonesia Sambut Baik Validasi Vaksin Sinovac
Pasalnya, sampai sekarang upaya vaksinasi masih sangat terbatas dan hanya diperuntukkan bagi orang berusia 18 tahun ke atas.
Di China, pemerintahnya belum mengumumkan tanggal pasti kapan akan mulai memberikan suntikan vaksin untuk anak-anak.
"Kapan vaksin Sinovac akan diberikan kepada kelompok usia anak-anak tergantung pada otoritas kesehatan yang merumuskan inokulasi China," kata Yin dilansir dari Hindustan Times, Minggu (6/6/2021).
Baca juga: Sinovac Kantongi Izin WHO, Kemenkes: Tingkatkan Kepercayaan Publik untuk Divaksinasi
Menurut Yin, anak-anak yang berusia sangat muda memiliki prioritas sangat rendah untuk disuntik vaksin Covid-19 dibanding orang yang lebih tua yang lebih mungkin terinfeksi.
Meski kekebalan tubuh anak lebih baik dibanding orang yang lebih tua, mereka juga tetap memiliki peluang untuk terinfeksi.
Penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac untuk anak-anak didasarkan pada hasil uji klinis fase I dan II yang menunjukkan bahwa vaksin dapat memicu respons imun si kecil.
Yin memaparkan, anak-anak yang diberi suntikan vaksin Sinovac mendapat tiga dosis.
Setelah mereka disuntik dosis ketiga, tingkat antibodi dalam tubuh anak meningkat 10 kali lipat dalam seminggu dan 20 kali lipat dalam setengah bulan.
Menurut laporan kantor berita Reuters, Sabtu (5/6/2021), efek sampingnya sejauh ini ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.