Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hentikan Agresi Israel terhadap Palestina

Kompas.com - 17/05/2021, 07:20 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik antara Israel dan Palestina kembali memanas. Diberitakan, pesawat-pesawat Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza pada Sabtu (15/5/2021).

Sementara, kelompok militan Hamas melakukan serangan balasan dengan menembakkan roket.

Dikutip dari Al-Jazeera, serangan Israel menyebabkan 137 warga Palestina tewas, termasuk 36 anak-anak. Selain itu, tercatat 920 orang cedera.

Ribuan keluarga Palestina terpaksa mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Gaza utara untuk menghindari tembakan artileri Israel. Warga hidup dalam ketakutan dan diliputi rasa tidak aman.

Baca juga: Konflik Memanas, Palestina dan Israel Saling Balas Serangan di Udara dan Laut

Serangan Israel terhadap Palestina mendapat kecaman dari banyak negara, termasuk Indonesia. Presiden Joko Widodo meminta agresi Israel terhadap Palestina segera dihentikan karena telah menimbulkan ratusan korban jiwa.

"Indonesia mengutuk serangan Israel yang telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan," kata Jokowi, dikutip dari keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (15/5/2021).

Jokowi mengatakan, perkembangan situasi di Palestina menjadi salah satu isu global yang akan terus menjadi perhatian Indonesia.

Dalam beberapa hari terakhir, Jokowi mengaku intens berkomunikasi dengan sejumlah pemimpin dunia untuk membahas isu tersebut.

"Dalam beberapa hari terakhir ini saya telah berbicara dengan Presiden Turki, Yang Dipertuan Agong Malaysia, PM Singapura, Presiden Afghanistan, Sultan Brunei Darrusalam, dan PM Malaysia," ujar dia.

Desak PBB turun tangan

Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah membuat pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (16/5/2021) malam.

Ketiga negara mengutuk pelanggaran dan agresi Israel secara berulang terhadap warga sipil di seluruh wilayah Palestina.

Sebab, Israel secara jelas telah melanggar hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia. Tindakan itu dinilai tidak manusiawi dan bersifat kolonial.

Oleh karena itu, diperlukan aksi kolektif untuk mendesak Israel bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.

"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri secara maksimal menghentikan serangan terhadap warga sipil, untuk mengambil langkah-langkah dalam menurunkan ketegangan situasi dan menegakkan hukum serta ketertiban internasional," dikutip dari pernyataan bersama tiga negara.

Baca juga: Jokowi: Agresi Israel terhadap Palestina Harus Dihentikan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com