Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bertindak cepat dan mengambil langkah untuk menjamin keamanan dan perlindungan warga sipil Palestina.
Kemudian, tiga negara meminta Majelis Umum PBB mengadakan pertemuan darurat untuk mengakhiri kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina.
"Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk tetap teguh komitmen untuk menjaga 'solusi dua negara' untuk mencapai Negara Palestina Merdeka, berdasarkan perbatasan pra-1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya."
Ketiga negara siap mendukung upaya internasional yang berujuan mencapai perdamaian yang komprehensif, adil, dan abadi di Timur Tengah.
Perdamaian tersebut semestinya berdasar pada resolusi PBB yang relevan dan hukum internasional, termasuk hukum humaniter.
"Kami menegaskan kembali solidaritas dan komitmen kami kepada rakyat Palestina, termasuk hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan menciptakan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat."
Dukung kemerdekaan Palestina
Selain membuat pernyataan bersama, Indonesia juga bertemu dengan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), pada Minggu (16/5/2021). Pertemuan digelar secara virtual dan dihadiri oleh 16 perwakilan negara.
Dalam pertemuan tersebut, negara anggota OKI membahas situasi terkini konflik antara Israel dan Palestina.
"Indonesia mengusulkan beberapa langkah yang harus dilakukan oleh OKI," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dalam konferensi pers, Minggu petang.
Baca juga: Indonesia Minta Negara OKI Bersatu Dukung Kemerdekaan Palestina
Pertama, Retno menekankan soal persatuan di antara negara-negara anggota OKI. Tanpa persatuan, OKI tidak akan mampu menjadi penggerak bagi dukungan internasional terhadap Palestina.
Selain itu, kata Retno, persatuan para pemangku kepentingan di Palestina juga harus diperkuat. Ia mengatakan, Bangsa Palestina hanya bisa mencapai cita-citanya untuk merdeka apabila bersatu.
Kedua, OKI harus mengupayakan terciptanya gencatan senjata dengan segera.
"Saya menyerukan agar masing-masing negara OKI menggunakan pengaruh yang mereka miliki untuk mendorong gencatan senjata secepatnya. Semua tindakan kekerasan harus segera dihentikan," tegas Retno.
Baca juga: Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam Bersama-sama Kutuk Keras Agresi Israel ke Palestina
Ketiga, Retno meminta OKI tetap fokus membantu kemerdekaan Palestina. Dalam hal ini, OKI harus lebih keras berupaya untuk mendorong dimulainya kembali negosiasi multilateral.