JAKARTA, KOMPAS.com - Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman bukan kali ini saja pernah berurusan dengan polisi. Sebelum ditangkap Densus 88 karena dugaan baiat terhadap ISIS, Munarman pernah terlibat dalam sejumlah kontroversi.
Ia tercatat perah menjadi tersangka dan divonis bersalah dalam kasus penyerangan di Monas pada 2008.
Selain itu, ia juga pernah terlibat cekcok dengan sopir taksi yang pada akhirnya membuat ia harus berurusan dengan polisi.
Baca juga: Kuasa Hukum Bantah Keterlibatan Munarman dengan ISIS
Sebelum ditangkap karena dugaan keterlibatan dalam baiat terhadap ISIS, publik juga dikejutkan dengan pemblokiran rekening milik Munarman.
Berikut sejumlah kontroversi Munarman yang dirangkum Kompas.com:
Munarman terlibat dalam kasus penyerangan terhadap para pendukung Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, di kawasan Monas, Jakarta, pada 1 Juni 2008.
Munarman saat itu sempat masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) lantaran tak kunjung menyerahkan diri ke polisi saat ditetapkan sebagai tersangka.
Adapun kasus tersebut bermula dari aksi Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan yang diselenggarakan di Monas, Jakarta.
Baca juga: Kuasa Hukum Munarman: Yang Ditemukan Polisi Itu Detergen, Pembersih Toilet Masjid
Massa AKKBB yang tengah berkumpul di Monas untuk melakukan persiapan peringatan Hari Lahir Pancasila diserang puluhan massa berpakaian FPI yang melintas di lokasi tersebut.
Peristiwa penyerangan tersebut berakhir setelah puluhan anggota kepolisian diturunkan ke lokasi kejadian.
Sebanyak 12 orang peserta aksi menjadi korban dan mengalami luka-luka akibat serangan yang dilakukan massa berpakaian FPI. Munarman saat itu divonis terlibat memberikan instruksi pada kasus penyerangan tersebut.
Munarman lalu divonis bersalah dalam kasus tersebut dan harus mendekam di penjara selama 1,5 tahun.
Munarman juga pernha berurusan denga polisi lantaran terlibat cekcok dengan sopir taksi. Peristiwa itu terjadi pada 2007.
Cekcok antara Munarman dan sopir taksi bermula dari insiden tabrakan antara taksi Blue Bird dengan mobil Munarman.
Usai terjadi tabrakan, Munarman tiba-tiba mengambil kunci kontak, SIM, dan SNTK milik sopir taksi.