Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Achmad Soebardjo, Rekam Sejarah dan Perjuangan Diplomasi RI

Kompas.com - 13/04/2021, 16:11 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sedang ramai diperbincangkan iklan penjualan rumah milik milik Menteri Luar Negeri pertama Indonesia, Achmad Soebardjo melalui media sosial Instagram.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, iklan tersebut muncul di akun Instagram dengan nama pengguna @kristohouse.

Adapun rumah milik Ahmad Subardjo merupakan kantor pertama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia.

Pada medio 2016 lalu, saat mengunjungi rumah tersebut dalam perayaan HUT Kemenlu ke 71 tahun, Menlu Retno Marsudi, bercerita kepada para jurnalis, tentang pentingnya keberadaan rumah tersebut, beserta cerita sejarah yang ada didalamnya.

Dari keterbatasan

Saat itu, Retno menceritakan, Soebardjo mengubah ruang kerja pribadinya menjadi kantor Kemenlu.

Achmad Soebardjo, menurut cerita Retno, memulai kerjanya sebagai Menlu pertama Indonesia sendirian.

Awalnya, ia tidak memiliki pegawai dan berbagai fasilitas pendukung seperti alat-alat kantor.

Baca juga: Punya Sertifikat, Keluarga Achmad Soebardjo Tegaskan Berhak Jual Eks Kantor Kemenlu

Setelah itu, Subardjo kemudian memasang iklan di harian Asia Raya dengan kalimat “Siapakah yang ingin menjadi pegawai Departemen Luar Negeri?”.

Hanya dalam waktu satu hari, Subardjo kemudian mendapatkan 10 orang pegawai. Lima orang ia tugasi menjadi sekretaris, dan lima lainnya menjadi petugas administrative.

“Soebardjo melakukan proses rekrutmen untuk mencari staf yang dapat membantu. Dalam satu hari dia mendapatkan 10 orang yang mau mendaftarkan diri sebagai staf,” cerita Retno.

Mencari pengakuan internasional

Retno juga mengatakan bahwa tugas pertama Menlu Subardjo adalah menyebarkan seluas-luasnya informasi tentang kemerdekaan Indonesia ke berbagai negara.

Tugas itu penting dilakukan mengingat sebagai negara baru, Indonesia membutuhkan pengakuan internasional. Tanpa pengakuan itu, Indonesia tidak akan bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

Baca juga: Ini Alasan Ahli Waris Achmad Soebardjo Hendak Jual Eks Kantor Kemenlu

Proses penyebaran informasi dan langkah diplomasi untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan itu dilakukan Subardjo dari kediamannya itu.

“Langkah diplomasi Indonesia merdeka dimulai dari rumah ini. Tugas pertama bapak Ahmad Subardjo saat itu mendapatkan pengakuan dan dukungan untuk Indonesia. Tentunya informasi kemerdekaan disampaikan seluasnya kepada seluruh negara di dunia,” papar Retno.

Retno menyebut Soebardjo menjadi salah satu tokoh penting yang memberikan inspirasi pada generasi penerusnya.

“Kontribusi Ahmad Subardjo memberikan inspirasi bagi generasi penerus dan mengajarkan pentingnya ide sebagai pondasi berdirinya RI,” jelasnya.

Adapun rumah bersejarah yang berada di Jalan Cikini Raya 80, Jakarta Pusat itu, diketahui pernah dikunjungi sejumlah tokoh-tokoh besar era kemerdekaan seperti Soekarno, Muhammad Hatta, Sutan Sjahrir hingga Tan Malaka.

Baca juga: TCAB: Rumah Menlu Pertama RI Achmad Soebardjo Masuk Daftar Pengkajian Jadi Cagar Budaya

Berdasarkan iklan di akun Instagram @kristohouse, rumah itu berdiri di atas tanah seluas 2.916 meter persegi, dengan luas bangunan 1.676 meter persegi. Bekas rumah Subardjo itu dijual dengan harga Rp 200 miliar.

Saat dikonfrimasi Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah menyebut bahwa rumah milik Subardjo bukan milik pemerintah. Faizasyah mengatakan bahwa rumah tersebut milik ahli waris Ahmad Subardjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com