Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Masyarakat Indonesia Diimbau Tolak Tawaran Pekerjaan ART di Turki | Wasapadai Masker Medis Palsu

Kompas.com - 06/04/2021, 09:59 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu mengenai perdagangan orang di Turki mencuat. Isu tersebut disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan persnya Senin (5/4/2021).

Lalu mengatakan saat ini marak terjadi perdagangan orang yang berkedok penawaran kerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Turki.

Padahal di Turki pekerjaan tersebut ilegal dan berpotensi menjadi kasus pidana perdagangan orang.

Artikel yang berisikan keterangan Lalu mengenai perdagangan orang berkedok penawaran kerja sebagai ART di Turki menarik minat pembaca Kompas.com. Artikel tersebut pun menjadi berita terpopuler di desk nasional Kompas.com.

Selain ituinformasi mengenai peredaran masker medis palsu juga menarik perhatian pembaca Kompas.com.

Artikel yang berisikan cara membedakan masker medis palsu dengan masker medis yang telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan pun masuk ke dalam deretan berita populer di desk nasional Kompas.com.

Berikut paparannya: 

1. Masyarakat Indonesia Diimbau Tolak Tawaran Pekerjaan ART di Turki

Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak mudah percaya tawaran pekerjaan sebagai asisten rumah tangga (ART) di Turki.

Sebab, kata dia, pekerjaan itu ilegal dan berpotensi menjadi kasus perdagangan orang.

"Hampir dipastikan semua orang yang ke Turki tawaran sebagai asisten rumah tangga di Turki itu dipastikan adalah ilegal," kata Lalu dalam konferensi pers secara daring, Senin (5/4/2021).

Lalu menjelaskan, beberapa alasan mengapa pekerjaan sebagai ART di Turki menjadi ilegal.

Selengkapnya baca juga: Masyarakat Indonesia Diimbau Tolak Tawaran Pekerjaan Jadi ART di Turki

2. Wasapadai Masker Medis Palsu

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai peredaran masker bedah palsu. Sebelum memilih atau membeli, masyarakat diingatkan agar teliti memastikan keaslian masker.

Apalagi, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, masker medis yang digunakan mestinya yang sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan. Hal ini demi menghindari terjadinya penularan virus corona.

Lantas, bagaimana cara membedakan masker medis yang asli dengan palsu?

 

Selengkapnya baca juga: Waspadai Masker Medis Palsu, Ini Ciri Masker Asli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com