Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pergeseran Pelaku Terorisme, Perempuan Kini Dilibatkan

Kompas.com - 03/04/2021, 22:54 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan narapidana teroris (napiter), Haris Amir Falah mengatakan, terjadi pergeseran para pelaku terorisme di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan.

Menurut dia, saat ini teroris perempuan kerap dilibatkan dalam aksi terorisme. Hal itu justru berbeda dengan zaman dulu yang tidak melibatkan perempuan dan anak-anak.

"Dahulu memang tidak ada. Wanita itu tidak kami sertakan (dalam aksi terorisme) apalagi anak-anak," kata Haris dalam diskusi daring, Sabtu (3/4/2021).

Baca juga: BEM SI Desak Polisi Usut Tuntas Masalah Terorisme di Indonesia

Namun, menurut Haris, keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme terus bertambah, contohnya kasus teror di Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) juga dilakukan oleh perempuan.

Selain itu, ia melihat, dalam beberapa kasus terorisme, perempuan lebih militan daripada laki-laki.

"Banyak yang suaminya ikut (teroris) bukan karena suaminya yang ajak istrinya, tetapi istrinya yang mengajak suaminya," ujar dia.

Aksi terorisme terjadi di Gereja Katedral, Makassar pada Minggu (28/3/2021). Teror bom bunuh diri tersebut diduga dilakukan oleh kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Pelakunya adalah suami istri.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar, Uskup Agung Jakarta: Umat Tak Teraniaya

Kemudian, pada (31/3/2021), terjadi penyerangan di Mabes Polri, Jakarta oleh seorang perempuan berinisial ZA (25).

Sementara itu, Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Ratna Susianawati mengatakan, pelibatan perempuan dalam peristiwa teror di Indonesia meningkat.

"Adanya fenomena peningkatan pelibatan perempuan dalam aksi radikalisme dan terorisme menunjukkan perempuan lebih rentan terlibat dalam persoalan ini," kata Ratna melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (3/4/2021).

Menurut Ratna, hal itu dipicu faktor sosial, ekonomi, perbedaan pola pikir, serta doktrin yang terus mendorong bahkan menginspirasi para perempuan, hingga akhirnya menjadi pelaku.

Baca juga: Kementerian PPPA: Perempuan Rentan Terlibat dalam Terorisme

Ia juga mengatakan, kerentanan dan ketidaktahuan perempuan juga turut menjadi sasaran masuknya pemahaman dan ideologi ekstremisme.

"Selain itu, keterbatasan akses informasi yang dimiliki dan keterbatasan untuk menyampaikan pandangan dan sikap, juga turut menjadi faktor pemicu," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com