Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah Masuk ke Pengadilan, Kuasa Hukum Rizieq Protes ke Hakim

Kompas.com - 30/03/2021, 14:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim kuasa hukum terdakwa kasus kerumunan Petamburan Rizieq Shihab melayangkan protes ke majelis hakim karena kesulitan masuk ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Salah satu anggota kuasa hukum Rizieq pun menyebut timnya mesti didorong-dorong hanya untuk dapat bersidang.

"Kami penasihat hukum sangat sulit masuk bahkan tadi pagi terjadi hampir, istilahnya kami mulai lagi didorong-dorong padahal kami hanya ingin bersidang," kata kuasa hukum Rizieq itu dalam sidang, Selasa (30/3/2021).

Ia mengaku mengapresiasi keputusan majelis hakim menyelenggarakan sidang secara tatap muka meski pelaksanaannya tidak sesuai harapan.

Baca juga: Rizieq Minta 5 Menit untuk Tanggapi Jaksa, Hakim Menolak: Sudah Cukup Jelas

Ia menuturkan, timnya telah telah menuruti ketentuan dengan memperlihatkan surat kuasa, menunjukkan surat advokat, serta membatasi jumlah anggota kuasa hukum yang masuk ke ruang sidang dengan alasan protokol kesehatan.

"Kemudian disampaikan bahwa penyampaian itu akan mempermudah jalannya persidangan karena akan diberikan id card, sesudah menunggu lebih dari dua jam tidak juga (diberikan), bahkan koordinator persidangan kami tidak diizinkan masuk," kata dia.

Sebelumnya, tim kuasa hukum Rizieq sempat cekcok dengan polisi di depan PN Jakarta Timur pada Selasa pagi sekitar pukul 08.55 WIB sebelum sidang dimulai.

Tim kuasa Rizieq saat itu ingin masuk ke dalam gedung PN Jakarta Timur tetapi polisi meminta mereka untuk sabar menunggu.

Baca juga: Rizieq Protes ke Hakim karena Keluarganya Tak Bisa Ikuti Sidang dari PN Jakarta Timur

Salah satu anggota tim kuasa hukum Rizieq, Aziz Januar, meminta rekannya yang sudah berada di dalam gedung untuk keluar lagi dari gedung itu.

“Keluar.. keluar..sidang sama tembok,” teriak anggota tim kuasa hukum Rizieq Shihab, Ichwan Tuankota.

Polisi kemudian bergerak ke arah pinggir jalan. Polisi juga berteriak ke arah tim kuasa hukum Rizieq.

“Jangan dekat-dekat dengan saya. Kalian itu. Sabar... nanti dipanggil,” ujar polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com