Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Pastikan Belum Ada Sindikat Pemalsuan Vaksin Covid-19 di Indonesia

Kompas.com - 09/03/2021, 17:55 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan bahwa hingga saat ini tak ada kasus pemalsuan vaksin Covid-19 di Indonesia.

Hal ini Wiku sampaikan merespons ditemukannya sindikat pemalsuan vaksin virus corona di Afrika Selatan dan China.

"Hingga saat ini belum ditemukan adanya sindikat pemalsuan vaksin Covid-19 di Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Oknum Dokter Militer Thailand Edarkan Vaksin Palsu Covid-19 ke Para Tentara

Wiku menyebut, tidak adanya kasus pemalsuan vaksin Covid-19 di Tanah Air disebabkan karena pengadaan vaksin yang dilakukan pemerintah seluruhnya menggunakan skema G to G (government to government) atau antar pemerintah.

Dengan demikian, keaslian vaksin dapat dijamin.

"Pada intinya vaksin Covid-19 masih sangat terbatas, sehingga vaksin yang diperjualbelikan secara bebas sudah pasti merupakan komoditas palsu," ujar Wiku.

Kendati demikian, kata Wiku, pemerintah akan terus memonitor isu pemalsuan vaksin Covid-19 ini.

Ia mengingatkan bahwa pemalsuan vaksin tidak hanya berpotensi membahayakan masyarakat di tengah pandemi, tetapi juga merupakan tindak kriminal.

Baca juga: China Tangkap Dalang Produsen Vaksin Palsu Covid-19 Bernilai Rp 200-an Juta

Wiku menyebut, pemerintah bakal terus mengedukasi dan berkoordinasi dengan seluruh pihak yang terkait dengan proses pengadaan vaksin dalam skema gotong royong untuk memastikan keaslian vaksin.

"Penting untuk diketahui vaksin yang akan digunakan di Indonesia harus memiliki emergency use authorization dan nomor izin edar dari Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) serta sertifikasi halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia)," kata Wiku.

Pada pertengahan Februari lalu China menangkap pemimpin penipuan bernilai jutaan dolar yang mengatakan bahwa larutan garam dan air mineral sebagai vaksin Covid-19.

Seorang pria diidentifikasi sebagai Kong, yang telah meneliti desain kemasan vaksin asli, membuat tiruannya yang lebih dari 58.000 ramuannya sendiri.

Baca juga: Update Covid-19 di Dunia 20 Februari: 111 Juta Orang Positif | Italia Selidiki Dugaan Vaksin Palsu

Sejumlah vaksin diselundupkan ke luar negeri, tetapi tidak diketahui ke mana barang itu dikirim.

Sementara, di Afrika Selatan, pihak kepolisian berhasil menyita ribuan dosis vaksin Covid-19 palsu dan mengamankan 4 orang tersangka.

Penangkapan ini terjadi setelah Interpol mengeluarkan peringatan global pada Desember lalu untuk mengantisipasi jaringan kejahatan terorganisir yang menargetkan vaksin Covid-19.

Melansir Reuters, Kamis (4/3/2021), sekitar 2.400 dosis yang mengandung vaksin palsu ditemukan di sebuah gudang di Germiston, sebelah timur Johannesburg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com