Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harlah NU Ke-98, Ketua Umum PBNU: Kami Bantu Sukseskan Penanganan Pandemi Covid-19

Kompas.com - 28/02/2021, 00:44 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Utama (PBNU) Said Aqil Siradj menyatakan, Nahdlatul Ulama siap membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Said saat menyampaikan sambutan dalam rangka harlah NU ke-98 yang digelar secara virtual, Sabtu (27/2/2021).

Ia mengatakan, NU memiliki Satgas Covid-19 dan ikut menyalurkan bantuan sebesar Rp 600 miliar.

"Kami siap untuk mensukseskan program dalam Covid-19 ini. Kami dapat bantuan dari Taiwan, dari Singapura, dari Koran Kompas, dari Kedubes Saudi, dari DPR dari BIN dan lainnya dan walhasil kalau diuangkan sampai 600 miliar," kata Said.

Kendati dalam penanganan Covid-19, ia menambahkan, masih banyak kekurangan yang dimiliki pemerintah. Namun, ia mengingatkan bahwa pemerintah memiliki kewajiban dalam memelihara kesehatan masyarakat.

Baca juga: Jokowi: NU Hampir 1 Abad Tumbuh Kokoh di Indonesia...

"Bagaimanapun ada niat sungguh dari pemerintah untuk mengatasi segera, mengatasi wabah ini," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Said mengaku bersyukur dengan peringatan harlah NU kali ini.

"Dalam harlah yang ke 98 Hijriyah ini, artinya kita akan menyongsong genap 100 tahun dengan hitungan hijriah NU telah berdiri," kata Said. 

Ia mengatakan, seiring berjalannya waktu, tantangan yang dihadapi NU semakin tajam dan berat baik yang bersifat agama, sosial, kemasyarakatan dan politik.

Oleh karenanya, ia meminta NU merapatkan barisan agar dijauhkan dari perpecahan.

"Jadi dijauhilah dari perpecahan, dijauhkan dari perselisihan, beda pendapat boleh, tapi beda pendapatan yang berat," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com