JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan, seluruh pimpinan dan kader Partai Demokrat menolak gerakan untuk mendongkel kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.
AHY mengatakan, Partai Demokrat telah berkonsolidasi menghadapi ancaman serius, yakni gerakan yang ingin mengambil alih posisi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Kami sungguh bersyukur karena hakikatnya semua pemimpin dan kader Demokrat menolak dengan tegas segala niat, upaya dan gerakan untuk mendongkel kepemimpinan Partai Demokrat yang sah," kata AHY dalam konferensi pers, Senin (1/2/2021).
Baca juga: Dugaan Makar di Tubuh Demokrat, AHY Surati Presiden Jokowi
AHY pun mengaku telah menerima surat pernyataan kesetiaan dan kebulatan tekad dari seluruh pimpinan di tingkat daerah dan cabang seluruh Indonesia untuk tunduk dan patuh pada Partai Demokrat dan kepemimpinan hasil Kongres V Partai Demokrat.
"Insya Allah, gerakan ini dapat ditumpas oleh kesetiaan dan kebulatan tekad seluruh pimpinan, baik di tingkat pusat maupun daerah dan cabang, serta para kader Demokrat lainnya di berbagai wilayah Tanah Air," ujar dia.
Ia menuturkan, di internal Partai Demokrat, Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai tengah menindaklanjuti laporan-laporan atas gerakan tersebut untuk dapat dipertanggungjawabkan.
AHY juga menginstruksikan para kadernya untuk merapatkan barisan dan mempertahankan soliditas Partai Demokrat.
Ia mengatakan, Partai Demokrat tidak boleh gentar menghadapi ujian dan tantangan yang menurutnya justru akan membuat Demokrat semakin kuat.
"Sejarah mengatakan, tidak ada partai yang kuat tanpa cobaan yang berat. Kapal yang kokoh tidak akan hancur diterjang ombak, nahkoda yang tangguh tidak lahir dari lautan yang tenang," kata dia.
Baca juga: Dugaan Makar di Demokrat, AHY Sebut Keterlibatan Kader yang Dipecat karena Korupsi
Diberitakan sebelumnya, AHY menyebut ada gerakan untuk mengambil alih kepemimpinan di Partai Demokrat yang melibatkan kalangan internal dan eksternal Partai Demokrat, salah satu yang terlibat adalah pejabat pemerintah di lingkaran dekat Presiden Joko Widodo.
AHY mengatakan, gerakan tersebut berupaya mengambil alih posisi Ketua Umum Partai Demokrat melalui kongres luar biasa untuk selanjutnya menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.