Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Tuai Polemik, Raffi Ahmad Jalani Vaksinasi Dosis Kedua di Istana

Kompas.com - 27/01/2021, 09:01 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis dan influencer Raffi Ahmad menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Istana Merdeka pada Rabu (27/1/2021).

Sebagaimana diketahui, Raffi sempat menjadi kontroversi lantaran tertangkap kamera tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan usai penyuntikan perdana vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021.

Berdasarkan siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Raffi sedang berada di meja pendaftaran penyuntikan vaksin dan berdialog dengan tenaga kesehatan yang menanganinya.

Baca juga: Raffi Ahmad Pesta Setelah Divaksin Covid-19, Dokter Tirta Sarankan Pemerintah Evaluasi Pemilihan Influencer

Mengenakan kemeja hijau bermotif, Raffi mendapat sejumlah pertanyaan dari petugas vaksinasi sebelum mendapat suntikan vaksin dosis kedua.

Sebelumnya Raffi sempat menuai kontroversi karena setelah disuntik vaksin pada 13 Januari lalu langsung mengikuti pesta pada malam harinya.

Saat hadir di pesta, Raffi tampak tidak melakukan protokol kesehatan karena berfoto sambil berkerumun dan tidak menggunakan masker.

Istana sempat menyayangkan tindakan Raffi dan telah memberikan teguran serta pembinaan.

Baca juga: Kelalaian Raffi Ahmad Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 yang Berujung Teguran Istana

Lewat pernyataan resmi di akun Instagram-nya, Raffi pun mengakui kesahalannya dan menyampaikan permintaan maaf.

Presiden Joko Widodo telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua pada Rabu pagi.

Selain Jokowi, yang ada sejumlah tokoh dan pejabat yang menerima suntikan vaksin dosis kedua di Istana Merdeka.

Mereka antar lain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Ketua Umum PB IDI Daeng Fakih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com